JAKARTA – Ferdy Sambo minta maaf di persidangan yang mempertemukan antara dirinya dan Putri Candrawathi dengan orang tua Brigadir J. Ibu Brigadir J, yaitu Rosti Simajuntak mengungkapkan isi hatinya secara langsung.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengatakaan minta maaf pada orang tua Brigadir J.
Dalam kesempatan tersebut, Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa kejadian penembakan tersebut terjadi karena dia tidak dapat menahan amarah.
“Saya sangat menyesal karena saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih berpikir,” ujar Ferdy Sambo.
“Peristiwa tersebut terjadi atas kemarahan saya atas perbuatan anak bapak pada istri saya, itu yang harus saya sampaikan dan akan dibuktikan dalam persidangan,” lanjut Sambo.
“Saya mengatakan bahwa jika saya berbuat salah saya akan mempertanggung jawabkannya di depan hukum,” tambahnya.
Selain itu Putri Candrawathi juga mengungkapkan permintaan maafnya dan dengan suara tertahan. Istri Sambo itu juga mengatakan bahwa dia juga marasakan duka yang begitu mendalam.
“Saya dan bapak Ferdy Sambo tidak sedikitpun menginginkan kejadian ini dalam kehidupan keluarga kami,” ungkap Putri.
“Kejadian ini juga meninggalkan luka yang dalam di hati saya dan keluarga, saya juga seorang ibu yang juga turut merasakan bagaimana kehilangan seorang anak,” jelas Putri.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan permohonan maaf atas kematian saudara Yoshua dan saya siap untuk menjalankan sidang ini dangan iklas serta ketulusan hati saya,” tutup Putri.
Dalam persidangan tersebut, Rosti Simajuntak yang merupakan ibu dari Brigadir J mengungkapkan bahwa bagaimana Brigadir J terbunuh dengan cara yang sadis.
“Dia ini, saya sebagai ibu begitu hancur, begitu tersayat hatiku mendengar derita anak saya, terbunuh dengan sadis,” kata Rosti.
Padahal, menurut Rosti, Brigadir J dikenal rajin saat menjalani tugasnya, yakni mengawal eks Kadiv Propam Polri dan istrinya, Putri Candrawathi.
“Harusnya melindungi, bagaimana dia mengawal dan bertugas, mengawal Bapak setiap hari. Sangat sakit dan sangat kejam,” seru Rosti dengan tangisannya yang semakin pecah.
Dalam kesempatan ini Rosti juga menjelaskan bahwa sejak anaknya meninggal keluarga tak mendapatkan barang-barang milik Brigadir J termasuk ponsel.