JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membongkar sejumlah bangunan liar yang rawan dan berada di sekitar lokasi bencana tanah longsor Gang Kepatihan dan Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Eksekusi pembongkaran yang lokasinya berada di RT 05 RW 03 tepatnya di tebingangan tepat di atas lokasi longsor tersebut, dikomandoi langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajarannya dengan menggunakan dua alat berat jenis escavactor.
“Hari ini pemerintah kota melakukan pembongkaran di lahan yang diduga menyebabkan salahsatu terjadinya longsor, bangunan ini tidak memiliki izin tidak ada IMB nya,” ungkap Bima Arya usai menyaksikan proses pembongkaran.
Dia mengaku, tindakan itu dilakukan usai memperoleh izin dari pemilik lahan dan pihaknya sudah memberikan teguran kepada pemilik lahan liar tersebut.
Kedepan, sambung dia, Pemkot Bogor akan terus mengawasi agar tidak ada lagi pembangunan liar di wilayah itu, khususnya pada lokasi yang dikategorikan rawan bencana.
Politisi PAN itu menjelaskan, nantinya pada lokasi yang ditertibkan itu akan dilakukan skema penataan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) khususnya terkait pembangunan saluran air, dengan harapan dapat meminimalisir terjadinya peristiwa serupa.
“Jadi hari ini dibongkar, kemudian nanti alat berat akan masuk. Pemerintah kota akan melakukan penataan di tebing ini nanti, supaya ada saluran air yang bisa dirembeskan dari Sungai Cidepit ini, jadi Cidepit ini nanti diberi saluran menuju Cisadane ya jadi nyambung, supaya tidak menggerogoti keropos di bawah,” paparnya.
Bima Arya menerangkan, bagi 60 Kepala Keluarga (KK) yang tempat tinggalnya terdampak bencana longsor disekitar lokasi akan direlokasi ke hunian sementara dalam beberapa bulan kedepan.
Sementara itu, dia menegaskan, untuk tiga rumah yang terdampak langsung dan hancur akibat diterjang longsor di dua lokasi itu belum dapat kembali dibangun.
“Kami akan komunikasikan untuk bisa dipindahkan dan kami juga sekarang sedang berkoordinasi dengan para ahli geologi untuk memetakan perencanaan seperti apa disini, apakah memungkinkan dibangun rumah baru apakah tidak,” pungkasnya.*(YUD)