Warga Bandung Resah Atas Fenomena Kasus Gagal Ginjal Akut Menyerang Anak, Lebih Pilih Obat Herbal

“Harapannya Kemenkes bisa secepatnya beri kabar baik, kalau sudah diteliti faktor fenomena ini dari apa dan untuk obat sirup bisa langsung disebut saja merk apa biar masyarakat awam lebih jelas,” lanjut Shinta.

Dia pun menuturkan, guna meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan di tengah cuaca ekstrim saat ini, menjaga pola makan dan memperhatikan kebersihan lebih ditingkatkan.

“Daripada yang digoreng, saya lebih pilih kasih anak saya makanan sayur dulu aja, dimasak sendiri. Termasuk jangan lupa cuci tangan, anak-anak kalau di luar itu kadang pegang apa aja ‘kan,” tutur Shinta.

“Anak saya juga harus selalu pakai masker kalau di luar, karena di TK temen-temennya ada yang enggak pakai masker, khawatir kalau batuk bisa kena,” imbuhnya.

Shinta berharap fenomena kasus gagal ginjal akut ini dapat betul-betul dikaji dan dari banyaknya jenis obat sirup, bisa Kemenkes jelaskan mana brand yang komposisinya terdapat kandungan yang kurang baik bagi anak.

Hal senada diungkapkan Nuraeni, warga Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Dia mengaku, fenomena kasus gagal ginjal akut pada anak-anak cukup dikhawatirkan.

“Untuk larangan mengonsumsi obat sirup, buat aku enggak masalah sih buat ngejalaninnya, soalnya bisa kan pake obat-obatan lain yg lebih alami,” ucap Nuraeni kepada Jabar Ekspres.

Dia menyampaikan, di tengah kondisi fenomena yang terjadi, sangat berterima kasih kepada para ahli di bidang kesehatan.

“Sudah berusaha cari tahu penyebabnya, jadi buat aku tinggal ngejalanin aja, sebagai upaya pencegahannya,” ujar Nuraeni.

Dia memaparkan, anaknya yang saat ini berusia 2 tahun 4 bulan, kesehatannya dijaga dengan cara memberi makanan empat sehat lima sempurna, banyak diberi minum air putih hingga pemberian vitamin.

“Takut ya takut, tapi berusaha tenang aja, tambah ikhtiarnya selalu pantau kesehatan anak, positif thinking, Allah yang Maha Tahu,” papar Nuraeni.

Dia mengaku, mensiasati pemulihan kesehatan anak jika sakit, untuk kondisi saat ini lebih mengutamakan pengobatan tradisional.

“Harapannya ya semoga anakku khususnya, umumnya anak-anak seluruh Indonesia, dilindungi Allah dari penyakit-penyakit. Terus segera ada solusi dari pemerintah untuk menekan jumlah tersebarnya penyakit ini,” pungkasnya.*** (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan