JabarEkspres.com, BOGOR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini dengan mengimbau peserta didik diseluruh tingkat sekolah untuk dipulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya.
Hal itu ditekankan menyusul adanya status tanggap darurat bencana yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hingga 31 Desember 2022 mendatang.
Selain itu, yang menjadi alasan kuat adalah tingginya curah hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor ketika sore hari.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi mengaku, surat edaran perihal imbuan untuk pulang lebih cepat bagi peserta didik telah disampaikan kepada masing-masing satuan pendidikan.
“Pada waktu awal kondisi (curah hujan) ekstrim kami mengimbau (satuan pendidikan) melalui WhatsApp untuk memungkinkan bagi anak-anak pulang lebih cepat minimal 30 menit dari jadwal biasanya,” ungkapnya saat dihubungi pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Dia bercerita, bahkan ada salah satu sekolah dasar (SD) negeri di wilayah Tanah Sareal yang meminta izin ke Disdik untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Langkah ini diambil pihak sekolah lantaran merasa khawatir kepada anak-anak yang mayoritas menggunakan akses jembatan terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Contoh SD Negeri 4 Tanah Sareal pada hari Rabu itu langsung meminta izin kepada kami untuk PJJ. Sekolahnya tidak apa-apa, tapi akses jembatan besi yang tidak memungkinkan, di bawahnya sudah keropos, sehingga PPJ sampai hari Sabtu kemarin dan sekarang sudah berjalan,” bebernya.
Hanafi menjelaskan, imbauan pulang lebih cepat dilaksanakan dengan batas waktu yang tidak ditentukan dengan kata lain hingga cuaca normal.
“Kalau mengikuti arahan Wali Kota Bogor sampai akhir Desember 2022. Akan tetapi apabila cuaca sudah normal, jam belajar kembali normal,” sebutnya.
Selain itu, dalam menyikapi adanya peristiwa sejumlah bencana yang menerjang Kota Bogor, dirinya mengaku telah mendorong masing-masing satuan pendidikan untuk turut berpartisipasi mengulurkan tangan guna meringankan beban para korban terdampak.
“Bantuan yang terkumpul dalam bentuk uang ataupun barang itu disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. Tapi sesuai kemampuan siswa, apabila tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Tujuannya mengajarkan para siswa peduli terhadap sesama,” tandasnya.*** (YUD)