Subsidi Kedelai Digulirkan, Pedagang Tahu-Tempe Tetap Menaikan Harga Jualnya

JabarEkspres.com, BANDUNG – Meski Subsidi kedelai telah digulirkan, sejumlah pedagang tahu-tempe di Kota Bandung, Jawa Barat, diketahui akan tetap menaikan harga jualnya pada Kamis, 20 Oktober 2022, nanti.

Menurut salah seorang pengrajin tahu di Kota Bandung, Yeyen Sutrisna mengatakan bahwa kenaikan tersebut terpaksa dilakukan akibat subsidi yang diberikan oleh pemerintah belum didapatkan.

“Saya enggak dapet (Subsidi Kedelai), karena harus jadi anggota Kopti (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) dulu baru bisa dapat,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa, 18 Oktober 2022.

Meski tidak mendapatkan subsidi kedelai dari pemerintah, Yeyen menilai bantuan dengan jumlah Rp1.000 per kilogram dinilai sangat kurang.

Apalagi saat ini, harga kacang kedelai diprediksi akan terus mengalami peningkatan harga

“Karena pemberian subsidi itu berupa potongan harga dari pembelian dari selisih Rp1.000 (per kilogram). Jadi tidak cukup, karena kan subsidi juga dibatas, bahkan kalau beli sekarang, sekarang juga udah habis lagi,” ucapnya

Maka dengan adanya hal tersebut, Yeyen berharap kepada pemerintah agar dapat segera mengambil tindakan dalam melakukan penekanan harga kacang kedelai di pasaran.

“Harapannya sih kepada pemerintah harus bisa kembali normal lagi (harga kedelai), terutama kepada perekonomian,” imbuhnya

Sementara itu, menurut salah seorang penjual tahu dan tempe di Pasar Kosambi Bandung, Enjang (45) mengatakan bahwa beberapa tahu yang dikirim dari produsen saat ini telah mengalami peningkatan harga.

Bahkan kenaikan tersebut juga, Kata Enjang sangat bervariatif mulai dari Rp 500 – Rp 1.000 per bungkus.

“Saya jual ada yang satuan dan bungkusan, untuk yang bungkus isi 10, sekarang saya jual Rp12.000 sampai  Rp13.000. Tapi tadinya, saya biasa jual Rp10.000. kalau untuk yang satuan, biasa saya jual Rp1.600, sekarang saya jual Rp2.000 per buah,” ucapnya

Dengan adanya kenaikan tersebut, ia menuturkan bahwa saat ini telah banya pembeli yang mengeluh.

“Ya pembeli pasti ngeluh ya, untungnya ini baru harga saja yang naik tapi ukuran masih sama. Barang pun jadi jarang habis sejak harga naik beberapa waktu ini,” pungkasnya.*** (San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan