“Kelas Premium; BBM kelas jadul untuk RON 86.” tulis warganet.
“Ada hubungannya dg yg jadi boros kah? Soalnya pernah nanya ke petugas SPBU, katanya sekarang warnanya ga stabil. Kadang pekat kadang encer.” ujar warganet.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan BBM bersubsidi jenis Pertalite RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri telah sesuai ketentuan.
Irto menyampaikan, alat pengujian nilai oktan (RON) yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method, di mana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.
“Pada gambar, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON tersebut. Jika alat yang digunakan tersebut adalah oktan analyzer portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” kata Irto, Sabtu (8/10).
Pada kesempatan sebelumnya Irto juga menegaskan, Pertamina menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat.
“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur,” ujar Irto. (ris)