Jabarekspres.com – Harga BBM Pertalite bisa turun jika harga minyak dunia turun signifikan ungkap Direktur Eksekutif ESDM Migas Tutuka Ariadji.
Hal itu diketahuinya usai menghadiri rapat Kelompok Kerja Nasional Kebijakan Satu Peta (Rakernas) yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (4/10).
Menurut dia, harga pertalite sebagai bahan bakar tujuan khusus (JBKP) bisa turun jika berhubungan langsung dengan harga minyak dunia.
Mengutip dari cnnindonesia.com “Pertalite itu kan harganya memang subsidi dan di bawah harga keekonomian, masih jauh dari harga keekonomiannya. Kalau harga minyak turun banget bisa aja (harga Pertalite turun),” jelas Tutuka.
Namun, Tutuka tidak menjelaskan jumlah tolok ukur dimana penurunan harga minyak global akan memungkinkan agar harga partalite bisa turun.
Partalite kini dijual dengan harga Rp 10.000 per liter setelah tercatat mengalami kenaikan harga pada awal September 2022. Sebelumnya, Pertalite dibanderol Rp 7.650 per liter.
Di sisi lain, Pertamax yang menaikkan harga menjadi Rp. 14.500, telah kembali menjadi Rp. 13.900 sejak 1 Oktober.
Pada akhir September, minyak mentah berjangka Brent November turun $2,09, atau 2,4%, menjadi $84,06 per barel.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November turun $2,06, atau 2,3%, menjadi $76,71. Itu adalah yang terendah sejak 6 Januari 2022.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik $4,14, atau 5,2%, menjadi $83,63 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent yang dikirim pada bulan Desember di bursa berjangka ICE London juga naik $3,72, atau 4,4%, menjadi $88,86 per barel.
Kemungkin besar harga bbm pertalite tidak turun karena ESDM melihat harga minyak dunia yang kini mengalami kelonjakan. Tetapi untuk harga bbm pertamax sudah dipastikan turun menjadi Rp 13.900