JabarEkspres.com, BOGOR – Kebutuhan umbi kentang sebagai bahan baku terus meningkat, seperti keripik kentang yang kerapkali dijadikan pangan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Alhasil, benih kentang yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Untuk mencukupi kebutuhan benih kentang berkualitas, Tim Peneliti dari Biotec Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah merakit dua varietas unggul baru yang diberinama IPB CP1 dan CP3.
Varietas IPB CP1 atau biasa disebut Sipiwan di kalangan petani merupakan kentang yang ditujukan untuk kebutuhan industri keripik. Umbi kentang Sipiwan berbentuk bulat ukuran sedang dengan potensi produksi 25 ton per hektar dan umur panen kentang dari varietas ini 90 hari.
“Sipiwan mempunyai kulit umbi berwarna putih tanpa bercak, warna daging umbi putih, dengan kandungan pati sekitar 13 persen dan kandungan gula yeng rendah. Karena itu IPB CP1 sangat cocok digunakan sebagai bahan baku keripik kentang dan produk olahan yang membutuhkan rasa renyah setelah digoreng, seperti kering kentang atau mustofa dengan rasa yang enak,” ungkap Ketua Tim Peneliti Biotec Center LPPM IPB University Prof Suharsono kepada Jabar Ekspres dikutip Kamis, 6 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, Sipiwan telah mendapatkan izin rilis varietas pada tahun 2019 melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 019/Kpts/SR.120/D.2.7/1/2019 dan Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Nomor 00525/PPVT/S/2021 pada tahun 2021 dari Kementerian Pertanian.
“Varietas Sipiwan termasuk satu diantara 108 inovasi Indonesia peling prospektif pada 2016 berdasarkan Business Innovation Center (BIC),” kata Dosen IP8 University dari Departemen Biologi itu.
Sejak tahun 2019, sambung dia, ketang Sipiwan telah ditanam dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik kentang oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain di Sembaiun, Siprwen juga sudah ditanam di Kabupaten Garut, Bandung Barat, Bandung dan Temanggung.
Umbi Sapiwan sudah diterima oleh industri besar sebagai bahan baku pembuatan keripik kentang.
Sementara itu, verietas IPB CP3 atau dikenal petani sebagai Sipitri mempunyai karakter gabungan antara kentang sayur dengan kentang industri. Karena itu, kentang tersebut dianggap serbaguna.