Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sosialisasikan Produk Simpanan Kepada Pelajar

Karawang, 5 Oktober 2022 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Anggota Komisi XI DPR RI dan Bank Mandiri menggelar kegiatan edukasi keuangan kepada pelajar SMK Rosma Karawang dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan generasi muda.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan di Bulan Inklusi Keuangan tahun 2022 yang merupakan hasil dukungan dari Anggota Komisi XI DPR RI dan kolaborasi dengan Bank Mandiri.

“Selain untuk meningkatkan literasi keuangan atau pemahaman pelajar terhadap produk dan layanan keuangan, kegiatan pada hari ini juga bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan atau pemanfaatan produk dan layanan keuangan oleh pelajar itu sendiri”.

Indarto juga berpesan kepada para seluruh pelajar SMK Rosma Karawang untuk dapat memanfaatkan fasilitas mini bank di sekolah tersebut secara optimal, agar para siswa dapat mempelajari proses bisnis perbankan.

Para pelajar juga diharapkan dapat menjadi penggerak utama memajukan masa depan bangsa dengan tekun belajar dan memiliki kebiasaan menabung sejak dini.

Kegiatan edukasi keuangan diikuti oleh sejumlah 250 orang siswa SMK Rosma Karawang yang disertai dengan pembukaan 1.200 rekening Simpanan Pelajar (SimPel) oleh Bank Mandiri.

“Sampai dengan September 2022, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan 64 sekolah di Jawa Barat, dan kami akan terus berkomitmen untuk menjadi financial partner terbaik bagi masyarakat dengan hadir untuk memberikan solusi untuk setiap tahapan kehidupan masyarakat” kata M. Wisnu Trihanggodo, Regional CEO Bank Mandiri Region VI Bandung.

Dukungan juga disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin dalam sambutannya;

“Kegiatan pada hari ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik, terutama dalam peningkatan pemahaman pelajar dalam produk layanan keuangan, tidak hanya menabung sejak dini, para pelajar juga diharapkan untuk dapat lebih waspada terhadap produk layanan keuangan ilegal yang kini marak beredar.

Perbankan juga diharapkan untuk melakukan program serupa lainnya secara berkesinambungan sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat terhadap layanan dan produk keuangan yang legal salah satunya perbankan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan