JABAREKSPRES.COM – Kode angka 666 memiliki misteri yang hingga kini belum terungkap kenapa sampai disebut sebagai angka setan. Meski sudah sangat populer didunia, namun kode 666 ini baru sekarang-sekarang ini viral di media sosial TikTok.
Banyak orang menggunakannya untuk menyebut seseorang yang dianggapnya berperilaku seperti setan atau binatang. Atau ada pula yang menggunakannya sebagai kode untuk merujuk pada suatu yang berbau mistis, iblis atau ritual-ritual pemuja setan.
Untuk lebih jelasnya dalam artikel ini akan djelaskan apa sebenarnya maksud dari penggunaan kode angka 666 hingga disebut sebagai angka setan.
Dalam sebuah unggahan di TikTok dari akun @Veronica Indah, menjelaskan mengenai sejarah kenapa angka tersbeut disebut sebagai angka setan.
Dilansir dari Tribun, secara luas angka 666 sudah dikenal sebagai “jumlah binatang” dalam Perjanjian Baru, dan belakangan lebih dikenal sebagai angka setan atau segala sesuatu yang berbau satanisme.
Namun, apakah makna terselubung di balik angka sederhana yang meresahkan umat manusia selama 2.000 tahun terakhir?
Program Youtube Numberphile pernah menjelaskan, 666 sebenarnya tidak memiliki sifat matematika yang khusus. Namun, jika kita menilik kembali sejarahnya, angka ini menunjukkan sesuatu yang sangat luar biasa tentang bagaimana Alkitab ditulis pada mulanya.
Sederhananya, 666 digunakan sebagai kode dan bukan kode yang tersembunyi. Dengan catatan, Anda hidup dan mampu membaca ketika Perjanjian Baru ditulis.
Kitab Suci pada mulanya ditulis dengan menggunakan Yunani Kuno. Dalam sistem alfabet ini, seperti halnya dalam sistem Ibrani, angka ditulis dengan huruf. Misalnya, angka 1 ditulis sebagai simbol alfa (?), angka 2 ditulis sebagai beta (?), dan seterusnya.
Untuk menulis angka-angka besar seperti 512, 767, 123, atau 666, mereka diwakili oleh kombinasi huruf khusus yang kemudian dijumlahkan.
“Artinya setiap kata juga memiliki nilai numerik,” kata Pete dalam video di atas, dilansir Science Alert.
Dalam abjad Yunani, angka 666 justru memiliki sejarahnya sendiri.
Para sejarawan percaya, angka itu merupakan kode untuk menyebut nama kaisar Romawi pada saat itu, yakni Nero Caesar . Nama Nero Caesar sangat anti disebutkan pad ajaman itu, karena siapa yang berani menyebutnya maka tidak lama orang tersbeut akan hilang.