JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang, saat ini pemerintah sudah memiliki Sistem Informasi Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (SIPITTI).
Menurut Airlangga Hartarto, Kebijakan satu peta ini, akan memberikan gambaran kejelasan yang transparan. Sehingga tidak ada tumpang tindih dan ego sentris.
‘’Tentu dampaknya pasti pembangunan. Kebijakan Satu Peta juga untuk menuntaskan seluruh persoalan ketimpangan lahan,” jelas Menko Airlangga Hartarto dalam kepada para mahasiswa dalam acara Rakernas Kebijakan Satu Peta 2022 yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (4/10).
Rakernas Kebijakan Satu Peta, juga membahas berbagai Kementerian/Lembaga didorong untuk menyelesaikan seluruh hal yang terkait dengan tumpang tindih lahan.
Menko Airlangga Hartarto juga menjelaskan, dalam mengahadapi tantangan global, posisi Indonesia tengah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan.
Disisi lain, pemerintah Indonesia mengalami peningkatan ekspor dalam 25 terakhir dari berbagai komoditas perdagangan.
Indonesia mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) karena termasuk negara tropis yang dapat menjadi contoh di sektor pangan.
Selanjutnya, Menko Airlangga juga menjelaskan upaya dan posisi Pemerintah dalam merespon tantangan global.
“Jadi, di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia masih berada di atas rata-rata. Momentum ini harus kita jaga karena tantangan ke depan semakin sulit tapi harus tetap optimis,’’ kata dia.
Ekonomi kita bisa lebih baik dari berbagai negara dan negara lain melihat Indonesia termasuk negara yang bahkan inflasinya 5 terendah di dunia menurut Mc Kinsey.
“Yang paling penting adalah kita mendorong pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan sedikit di atas 5,4. PMI 53,7 itu di ASEAN termasuk tinggi bersama dengan Thailand.
‘’Dalam negara-negara G20, ekonomi kita juga termasuk yang tinggi. Secara fundamental kita lebih baik,” pungkas Menko Airlangga.
Dalam rangkaian Rakernas tersebut Menko Airlangga Hartarto juga memberikan penganugerahan kepada Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Papua Barat atas penyelesaian ketidaksesuaian pemanfaatan ruang melalui revisi RTRW Provinsi.
Selain itu, Menko Airlangga juga memberikan penghargaan kepada para mahasiswa yang menjadi pemenang dalam kompetisi poster dan video Kebijakan Satu Peta.