JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor perkebunan dan pertanian merupakan andalan untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Menurut Airlangga Hartarto, sektor pertanian memberikan peran sebagai daya ungkit untuk meningkatkan Pednapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 17,98 persen.
‘’Sektor pertanian ini juga ditopang oleh sektor perkebunan yang memberikan konrttribusi terhadap PDB pertanian sebesar 27 persen,’’ kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat, (30/9).
Melihat manfaat dari sektor perkebunan ini, pemerintah akan terus mendorong kinerja sektor pertanian dengan memberikan berbagai kebijakan.
Salah satu langkah yag diupayakan dengan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dari komoditas produk-produk perkebunan dan pertanian itu.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dinobatkan Sebagai Tokoh Pemulihan Ekonomi Nasional
Melalui hilirisasi ini, nilai ekspor pertanian mengalami peninngkatan seperti pada komoditas kelapa sawit yang mencapai US$28.52 miliar pada 2021.
‘’Selain itu pada komoditas besi dan baja juga mengalami pertumbuh menjadi US$ 21.47 miliar di tahun 2021,’’ ujar Menko Airlangga.
Program Hilirisasi juga merupakan upaya untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat. Lebih khusus lagi meningkatkan neraca perdagangan menjadi positif.
‘’Kalau kita tidak beranjak dari hilirisasi maka value tidak bertambah, oleh karena itu hilirisasi berbagai komoditas harus didorong,” ujarnya.
Pemerintah juga memberikan dorongan permodalan untuk sektor pertanian dengan mengalokasikan anggaran untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pemeberian KUR khusus kalangan petani dialokasikan anggaranya sebesar Rp 374,17 trilun. Angka ini pada 2023 akan ditingkatkan menjadi Rp 470 triliun.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dinobatkan Sebagai Tokoh Pemulihan Ekonomi Nasional
‘’KUR ini merupakan opsi jangka panjang untuk kalangan petani khususnya pada komoditas kelapa sawit,’’ cetusnya.
Airlangga Hartarto menuturkan, saat ini realisasi KUR pertanian baru mencapai Rp 70 Triliun. KUR pertanian tidak memiliki batasan. Bahkan pemerintah mendorong agar pengajuan KUR pertanian dilakukan secara kelompok.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, untuk ketersedian beras masih sangat aman dengan capai produksi mencapai 31 juta ton dalam tiga tahun terakhir.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Tegaskan Konversi Kompor Listrik Belum Diberlakukan
Capaian ini membuat pemerintah memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute (IRR).Padahal jika berkaca dengan negra lain banyak yang sedang mengalami krisis pangan.