JabarEkspres.com, BANDUNG – Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar untuk dapat meningkatkan kembali jumlah penerima manfaat.
Orang yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan bahwa peninkatan kembali jumlah penerima manfaat diharapkan dapat mengakselerasi dan mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem di Jabar.
“Karena kalau urusan gagasan, sudah juara, sudah keren. Tapi, sekarang tinggal volume-nya dinaikkan, bukan jumlah gagasan lagi, persentase harus dinaikkan, guru ngaji yang dibantu 100 jadi 1000 (orang) untuk tahun depan, masjid baru 12 nanti lebih banyak lagi,” ujarnya saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Jabar, di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Senin, 26 September 2022.
Selain hal tersebut, Emil juga berpesan agar nantinya Baznas Jabar dapat lebih mengoptimalkan terkait media elektronik dalam merangkul lebih banyak Muzakki.
Sebab di era digitalisasi seperti ini, dia menjelaskan, semua kalangan harus dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Harus terus menyesuaikan, super aps semua informasi tentang zakat harus dipopulerkan, departemen medsos dinaikkan, seminggu bikin video minimal satu, dengan durasi satu menit yang mengharukan,” imbuhnya
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua IV Bidang SDM, Administrasi, dan Umum Baznas Jabar, Achmad Faisal mengatakan bahwa Rakorda ini ditujukan untuk meningkatkan soliditas Baznas Kabupaten maupun kota se-Jawa Barat.
Bahkan rencananya, kata dia, Rakorda tersebut akan digelar selama tiga hari mulai 26-28 September 2022.
“Kita menyusun kesamaan visi dan kesamaan semangat, Baznas se-Jabar dalam mencapai target-target yang meliputi pengumpulan dana, penyaluran dan pendayagunaan dana untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya
Sehingga dalam merespons permintaan dari Ridwan Kamil, ia mengaku bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan terkait dengan penyaluran zakat di Jawa Barat.
Ia pun menjelaskan tiga fokusnya saat ini.
“Seperti yang di sampaikan Kang Emil, Ada tiga level kemiskinan. Pertama, mereka yang sama sekali tidak mampu, termasuk stunting; kedua, mereka kita carikan pekerjaan agar mandiri; ketiga, pengembangan usaha. Itu fokus kita,” pungkasnya. (San)