JAKARTA – Viral oknum polisi wanita (polwan) yang menganiaya pacar dari adik sendiri di Pekanbaru, Riau.
Peristiwa tersebut bermula ketika oknum polwan itu merasa tidak terima adiknya (laki-laki) berpacaran dengan seorang perempuan bernama Riri.
Sekitar dua hari yang lalu, oknum polwan tersebut menyambangi kontrakan pacar sang adik, lalu mendobraknya secara paksa.
Hingga pada akhirnya terjadilah dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sang polwan.
Menurut laporan, sang oknum polwan itu menjambak, mencubit, memukul, mencakar, hingga menyeret Riri dengan cara yang membabibuta.
Ketika ketua RW melerai tindakan penganiayaan itu, oleh polwan itu justru dikatakan telah dibentak.
Bahkan lebih parahnya lagi sang ketua RW mengalami serangan jantung saat dilakukan pembentakan itu dan akhirnya meninggal
Korban penganiayaan, Riri kini mengalami depresi dan mengaku kesulitan dalam menaikkan laporan tindakan tersebut.
Riri disebut telah mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Pekanbaru, Polda Riau.
Selain oknum polwan, Riri membuat pengakuan bahwa ibu dari pacarnya juga menganiaya dirinya.
“Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak (seorang polisi wanita) dan ibu dari pacar saya,” kata Riri.
“Mereka memukul, menjambak, menampari saya karena mereka tidak terima saya menjalin hubungan dengan adik/anaknya,” sambungnya.
KRONOLOGI PENGANIAYAAN OKNUM POLWAN TERHADAP ADIK PACARNYA
Begini kronologi yang diceritakan Riri saat oknum polwan tersebut menganiaya dirinya dan membuat seorang pak RW meninggal dunia.
“Dia datang bersama ibunya ke kontrakan saya, mendobrak paksa pintu kontrakan dan langsung menjambak, menyeret, menampar saya berkali-kali kepala saya secara membabi buta dia bersama ibunya,” terang Riri.
“Karena keributan itu semua tetangga keluar dan pak RW datang, pak RW pas kejadian membela saya habis-habisan karena tidak terima saya dikeroyok oleh mereka. Di saat Pak RW membela saya si kakaknya yang merupakan anggota Polri meneriakki si bapak (RW) dengan kencang, sehingga Pak RW terkena serangan jantung dan menghembuskan napas terakhir di TKP. Ya Allah.
“Doanya ya semoga almarhum Pak RW di terima di sisi Allah. Almarhum pada malam itu tidak terima saya dipukulin. Mungkin dia merasakan batin bagaimana seorang ayah kepada anak perempuannya. Terima kasih banyak buat Pak RW, semoga Allah menghapus segala dosa bapak dan dilapangkan kuburnya.” tutup Riri. (Disway)