BANDUNG – Elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (Gerak Jabar) mencium adanya faham komunis yang mulai merasuki elemen masyarakat termasuk berbagai lembaga negara.
“Sampai hari ini faham komunis itu belum usai. Memang PKI-nya, faham komunisme sudah dilarang tapi mereka bisa saja menjelma jadi bentuk-bentu baru yang telah masuk ke berbagai elemen, posisi-posisi, dan bahkan pemangku jabatan kepentingan yang ada di lembaga negara ini,” ujar Pembina Gerak Jabar Edwin Senjaya.
Menurut dia, yang paling efektif untuk menangkal faham komunisme itu dengan memperkuat kesatuan dan persatuan antar anak bangsa. “Apapun sukunya, budayanya, agamanya, kita bisa menangkal faham komunis itu asalkan kita bersatu,” paparnya.
Selain itu, sambung dia, mensejahterakan rakyat menjadi kunci dalam membendung paham komunis.
“Karena kalau belum sejahtera, masyarakat mudah dimasukin paham maupun ideologi apapun yang bisa mencelakakan. Apalagi kita tahu sekarang kondisi masyarakat sedang tidak baik-baik saja,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Bandung itu.
Oleh sebab itu, Gerak Jabar menentang adanya paham komunisme di Tanah Air. Aksi melawan komunisme itu ditunjukkan dengan Apel & Orasi Kebangsaan di Lapangan Batununggal Indah, Kota Bandung, Sabtu (24/9/2022).
Lebih jauh Edwin menjelaskan, kegiatan tersebut dalam rangka menumbuhkan cinta Tanah Air dan mewaspadai tumbuhnya paham komunisme di tengah masyarakat.
“Maka itu, dengan apa yang kami lakukan bisa mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan bahayanya paham komunisme,” ujar Edwin.
Edwin mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama dengan Gerak Jabar untuk melawan paham-paham yang mengancam dan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk terorisme dan separatisme.
“Saya mengimbau masyarakat Kota Bandung pada khususnya untuk bersatu, panceg dina galur, akur jeung dulur, silih asah, silih asih, silih asuh, silih wangikeun,” pungkasnya. (tur)