BOGOR – Tren kendaraan listrik mulai mewarnai Kota Bogor, dengan diawali hadirnya sepeda listrik yang secara resmi diluncurkan di kawasan pendestarian sistem satu arah (SSA) tepatnya di seputaran Kebun Raya Bogor pada Jumat, 23 September 2022.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku, pengadaan sepeda listrik yang berkolaborasi dengan PT Beam Mobility Indonesia menjadi yang pertama di Indonesia.
Dia menyebut, pihaknya akan menyediakan sebanyak 665 unit sepeda listrik yang akan disebar di 100 titik selter penyewaan yang sudah di petakan Pemkot Bogor. Namun hal itu dilakukan secara bertahap yang secara simbolis PT Beam Mobility Indonesia menyediakan sebanyak 30 unit.
“Jadi ini bentuk kerjasama (antara Pemkot Bogor dan PT Beam). Ini adalah yang pertama di Indonesia. Warga Bogor dan Jakarta dan sekitarnya bisa menggunakan ini,” ungkapnya kepada wartawan usai peluncuran sepeda listrik tersebut.
Bima menjelaskan, dengan diluncurkannya sepeda listrik itu juga sebagai langkah awal Pemkot Bogor dalam menyambut era kendaraan listrik saat ini.
Selain itu, sambung dia, pihaknya menargetkan akan melakukan hal serupa pada jenis kendaraan lainnya seiring terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) No 7 tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pada 13 September 2022 silam.
“Masih banyak kolaborasi kendaraan operasional di Pemkot Bogor yang akan dimulai pada tahun ini. Ini adalah langkah awal kita dan kita berharap bus listrik juga sudah mulai beroperasi di Kota Bogor,” paparnya.
Pada kesempatan itu Bima menegaskan, hadirnya sepeda listrik tersebut agar dicermati oleh masyarakat khususnya para pengendara sepeda listrik, dalam hal ini agar digunakan di jalur sepeda yang sudah ditetapkan.
Sementara, sambung Bima, untuk fase sosialisasi maupun sistem pengawasannya nantinya akan dilakukan oleh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.
“Kami imbau agar menggunakan itu di jalur sepeda, seperti yang kita contohkan dari jalan Ahmad Yani-Sudirman-Jalak Harupat-SSA ini. Dan mudah-mudahan ini bisa terus sampai ke Jalan Surya Kencana-Pajajaran dan sebagainya. Untuk pengawasan nanti akan dilakukan Dishub. Dan ini sebagai fase sosialisasi,” terangnya.