Meski mengalami beberapa kendala, namun kata Bima Arya, permasalahan tersebut masih terus berproses untuk diselesaikan dan dihadapi bersama sama. Upaya yang dilakukan Pemkot Bogor untuk mengajak pedagang kaki lima masuk ke dalam pasar adalah dengan cara memperbaiki infrastruktur untuk fasilitas publik.
“Caranya (membenahi PKL) memang tidak hanya komunikasi, tapi juga intervensi fisik. Sekarang kita sedang atur supaya di luar itu secara fisik juga. Jadi ada anggaran yang kita alokasikan supaya enggak memungkinkan juga mereka (PKL) jualan,” jelasnya.
Di pasar tradisional yang sudah direvitalisasi ini, terang Bima, pengelola juga sudah dan sedang membangun sistem pembayaran non cash.
Saat ini di Blok F Pasar Kebon Kembang juga sudah bisa menggunakan pembayaran non cash menggunakan berbagai aplikasi.
Sementara itu, Agus seorang pedagang di Blok F Pasar Kebon Kembang menyampaikan bahwa proses masuk ke dalam pasar ini sangat mudah. Baik dari sisi persyaratan maupun perbankan bisa dilakukan dengan mudah, asalkan memenuhi syarat sesuai aturan yang sudah ditentukan.
“Tapi harapan kami satu. Selain transaksi non cash tolong juga disiapkan ATM, jadi biar orang juga bisa mengambil uang cash langsung,” ucapnya.
Mendengar pernyataan tersebut, anggota Komisi XI langsung menanyakan kesanggupan kepada pihak perbankan dan OJK yang juga hadir, apakah bisa menindaklanjuti permintaan pedagang untuk memasang ATM. Mendengar permintaan itu, keduanya mengaku siap dan akan segera merealisasikannya.*** (YUD)