JAKARTA – Hadir dalam acara silaturahmi pengurus Jenggala Center, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski saat ini kondisi peronomian global masih dalam ketidakpastian, kondisi perekonomian Indonesia mampu tumbuh impresif.
Pada Triwulan II 2022, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,44 persen (yoy). Kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea, spanyol dan lainnya.
‘’Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini disokong dari peningkatan kinerja di berbagai sektor,’’ ujar Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya di acara silahturahmi Jenggala Center, Sabtu, (17/9).
Menko Airlangga menyebutkan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh solid sebesar 5,51 persen. Hal ini juga ditunjang oleh kinerja ekspor yang semakin meningkat 19,74 persen.
Selain itu, di sekto transportasi pergudangan dengan pertumbuhan tertinggi (21,27%) dan akomodasi makanan-minuman 9,76 persen.
‘’Hal ini seiring pulihnya mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali,’’ Kata Menko Airlangga Hartarto.
Untuk Neraca Pembayaran Indonesia pada Triwulan II 2022 kembali mencatatkan surplus USD2.4 miliar setelah mengalami defisit USD1.8 miliar pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
‘’Pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar USD132.2 miliar,’’ ujarnya.
Sedangkan untuk tren Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi.
Kenaikan inflasi di Indonesia sendiri masih tergolog terkendali dengan besaran hanya 4,69 persen. Angka ini lebi rendah jika dibandingkan inflasi negara maju di kisaran, 7 sampai dengan 10 persen.
Untuk realisasi investasi Indonesia sendiri pada Triwulan II 2022 mencapai Rp302,2 triliun atau meningkat 35,5% (yoy).
‘’Realisasi ini dibarengi dengan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320,534 tenaga kerja,’’ cetus Menko Airlangga Hartarto.
Selain itu, Capaian investasi, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun (39,7% yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp138 triliun (30,8% yoy).
Sementara untuk kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan tren positif, terlihat dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun dan diiringi situasi sosial masyarakat yang membaik. ‘