Jabarekspres.com- Pengerjaan jalan layang atau flyover Kopo telah selesai, Namun nampaknya belum bisa digunakan, jembatan layang sepanjang 1,7 kilometer itu tak kunjung bisa digunakan sepenuhnya oleh para pengguna jalan karena dilakukan buka tutup secara secara situasional. Tergantung situasi dan kondisi yang terjadi.
Lantas kondisi ini membuat warga Bandung mengeluh dan kesal karena jalan tersebut tak kunjung bisa digunakan para pengendara. Pasalnya, dalam beberapa waktu seperti jam pergi dan pulang kerja, kerap terjadi kemacetan di bawah flyover tersebut. Warga ingin agar segera jembatan tersebut bisa digunakan. Karena saat ini kemacetan sering terjadi pada jam-jam tertentu.
Bahkan, beberapa waktu lalu jalanan di bawah flyover Kopo, tepatnya di Leuwipanjang dan Kopo terendam banjir. Seharusnya flyover ini bisa menjadi solusi untuk kemacetan daripada harus menunggu peresmian yang dianggap kurang penting.
Padahal, saat ini flyover tersebut lebih urgent untuk kepentingan warga yang berlalu lintas.
Kemudian belum lama ini, pada Kamis, 15 September 2022 pagi, sejumlah pengendara motor memilih memaksa masuk ke flyover Kopo arah timur.
Bahkan sempat viral para pengguna memaksa untuk membuka pembatas karena sudah tidak tahan dengan lamanya proses peresmian flyover. Pembukaan jalan itu disinyalir sebagai bentuk proses yang dikeluhkan warga selama ini.
Sejumlah warga mengaku kesal dan geram dengan lambatnya proses yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut beberapa pengakuan warga sebenarnya jembatan dijanjikan untuk dibuka pada bulan Agustus namun sampai saat ini belum lagi ada kejelasan terkait flyover tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan bahwa peresmian flyover Kopo merupakan kewenangan pemerintah pusat. Dia memperkirakan jalan tersebut akan diresmikan pada Oktober 2022 mendatang. Namun masih belum untuk tanggal berapa peresmian tersebut.
Dia juga menjelaskan masih ada sejumlah permasalahan arus lalu lintas yang akan muncul jika flyover tersebut diresmikan, yakni permasalahan ruang.
Menurut dia, ruang lajur ke arah Cibaduyut dan arah tanjakan flyover (dari timur ke barat), terlalu sempit. Sehingga kondisi tersebut dikhawatirkan menimbulkan perlambatan arus lalu lintas saat flyover Kopo resmi beroperasi penuh nanti.