SEMARANG – Kasus pegawai Bapenda Semarang yang hilang dan ditemukan dalam kondisi terbakar dan termutilasi, masih terus diselidiki Polisi. Terbaru, Penyidik mulai mendalami kesaksian rekan kerja korban karena adanya dugaan kasus tersebut terkait dengan kasus korupsi.
Pegawai Bapenda Semarang bernama Paulus Iwan Boedi Prasetijo, telah hilang selama dua pekan. Dia disebut merupakan saksi dari kasus korupsi dugaan penyelewenangan aset yang terjadi pada tahun 2010.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, korupsi tersebut terkait dengan anggar pensertifikatan hasil penyerahahan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) dari BSB.
Anggarannya disebut mencapai Rp 3 miliar. Namun, anggaran itu tidak digunakan seluruhnya melainkan hanya untuk honor tim.
Iwan Budi rencananya diperiksa Ditreskrimsus Polda Jateng pada 25 Agustus 2022 sebagai saksi atas kasus korupsi tersebut. Namun sehari sebelum pemeriksaan yakni 24 Agustus 2022, tiba-tiba Iwan Budhi menghilang.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy mengatakan pengembangan penemuan mayat beserta sepeda motor yang terbakar di Kawasan Marina Kota Semarang masih terus berlangsung.
“Masih pendalaman melalui pemeriksaan saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan, keluarga, dan rekan kerja,” kata Kombes Iqbal saat dikonfirmasi, Minggu (11/9).
Selain saksi-saksi hingga rekan kerja dari pegawai fungsional tersebut, pihaknya juga tengah memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV di sejumlah tempat.
“Kami juga melakukan pendalaman terhadap alat bukti CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian, dan pencocokkan identitas mayat terbakar dengan pihak keluarga yang diduga PNS eselon IV,” jelasnya.
Kombes Iqbal menyampaikan hasil tes DNA (deoxyribonucleic acid) yang telah dilakukan akan keluar dalam waktu dua pekan setelah pengambilan sampel.
“Menunggu hasil test DNA untuk memastikan sosok yang terbakar benar-benar Iwan Budi P,” tuturnya. Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menyebut kematian korban diduga dibunuh terlebih dulu sebelum dibakar.
“Kemungkinan diduga korban meninggal akibat pembunuhan,” kata Kombes Djuhandani.
Kombes Djuhandani mengatakan dari proses awal penyelidikan ditemukan dugaan pembunuhan dengan bekas-bekas penganiayaan.