BANDUNG BARAT – Ratusan anggota dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung Barat geruduk Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (10/09). Aksi tersebut sebagai bentuk penyampaian aspirasi dan protes akan kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam menjalankan aksinya, simpatisan PKS tidak hanya memenuhi gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat, melainkan juga menjejali Alun-Alun Lembang.
Mereka membentangkan spanduk dan poster yang berisikan penolakan kepada kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Bandung Barat, H. Acep HUD Syalahudin akrab disapa Kang Acep pada Jumat (09/09/22) , angkat bicara pada kegiatan Podacast di kantor DPD PKS.
Ia menjelaskan, Kenaikkan harga BBM adalah sesuautu hal yang mengejutkan, setelah menghadapi pandemi di Hari Kemerdekaan kemarin pemerintah mengusung tema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
“Gimana kita mau pulih lebih cepat, sudah hampir dua tahun kita mengalami pendemi. Seharusnya kita mulai bangkit, malah dipukul dengan kenaikkan harga BBM,” ucap Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung Barat.
Acep juga mengatakan, bahwa sebenarnya subsidi yang mencapai Rp 502 triliun tersebut tidak hanya subsidi bahan bakar saja, melainman ada buat gas, dan juga listrik.
“Harga minyak dunia turun akan tetapi harga minyak Indonesia malah dinaikkan. Ini merupakan suatu hal yang aneh. Acuannya kemana, hal ini tidak sesuai dengan perhitungan minyak dunia,” jelasnya.
Ia melanjutkan, hal tersebut malah menyengsarakan masyarakat. Kenaikkan BBM ini akan berdampak kepada inflasi juga.
“PKS tampil, karena politik PKS itu ada politik pelayanan dimana kita mendengar keluhan-keluhan masyarakat, politik pemberdayaan dimana kita memberdayakan masyarakat, dan politik advokasi. Politik advokasi ini kita menyuarakan suara masyarakat, dimana kita menolak untuk kenaikkan harga BBM,” ujarnya.*(Mg1)