bank bjb Raih Top Bank in KBMI 2 di Ajang Indonesia Banking Summit 2022

Disampaikan Nia, di tengah kondisi industri perbankan yang tertekan akibat pandemi, bank bjb secara konsisten terus mencatatkan kinerja terbaik sampai dengan Triwulan II tahun 2022. Total aset bank bjb tumbuh 14,6% menjadi Rp172,4 triliun atau berada di atas pertumbuhan BPD yakni sebesar 11,7%. dan bahkan lebih baik dari pertumbuhan perbankan nasional yakni sebesar 9,2%.

Pada sesi bank sesi Women Banker Talk, Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari menyampaikan,  bank bjb optimistis kinerja industri perbankan nasional, dan tentu saja secara khusus kinerja perusahaan akan tumbuh positif hingga akhir tahun di tengah tantangan ekonomi yang masih terimbas tekanan inflasi dan juga dampak geopolitik global, dan tantangan volatilitas harga komoditas.

Nancy menyampaikan bahwa kinerja pembiayaan bank bjb pada tahun ini tetap tumbuh positif. Bahkan pertumbuhan kredit per-Juni 2022 tetap terjaga di angka 12,8% melebihi rata-rata pertumbuhan industri, khususnya untuk sektor komersial yang di dalamnya terdapat kredit korporasi.

Nancy optimis, pembiayaan korporasi bank bjb akan semakin tumbuh mengingat masih terdapat ruang yang klebar untuk tumbuh di segmen tersebut. Apalagi, secara pasti, dengan pelonggaran mobilitas dan daya beli terjaga, akan membuat banyak korporasi membutuhkan pembiayaan untuk keperluan ekspansi usaha. Hal itu, tentu saja menjadi peluang besar bagi bank bjb.

bank bjb, kata dia, juga akan terus menggarap beberapa segmen pembiayaan seperti pertambangan dan pertanian. Kendati kedua sektor tersebut saat ini menghadapi kemungkinan volatilitas harga akibat kondisi ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami tekanan.

Terkait potensi tekanan ekonomi global, bank bjb akan menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja pembiayaan tetap baik. Diantaranya menjaga kualitas kredit. Pada semester I/2022, non performing loan atau rasio kredit macet bank bjb juga terjaga dengan baik di bawah angka 1,1 persen.

Di sisi lain, industri perbankan diakui mengalami tantangan dalam hal tren kenaikan inflasi yang dalam jangka pendek dapat mengganggu dari sisi daya beli atau permintaan di segmen konsumer. Meski demikian, bank bjb senantiasa menyiapkan strategi bisnis terukur dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi volatilitas harga komoditas maupun tren inflasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan