JAKARTA – Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal memberikan kesaksian detik-detik Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat ditembak mati Ferdy Sambo dan Bharada E di rumah dinas Duren Tiga.
Kesaksian Bripka RR saat detik-detik Brigadir J ditembak mati oleh Ferdy Sambo dan Bharada E di rumah dinas Duren Tiga ini disampaikan Erman Umar, pengacara Bripka Ricky.
Menurut kesaksian Bripka RR, Brigadir J menolak disuruh jongkok oleh Ferdy Sambo dan malah mundur ke belakang sambil berkata ‘Eh ada apa ini’ sebelum ditembak mati.
Pada awal kasus skenario licik Ferdy Sambo, Bripka RR adalah ajudan yang bersembunyi di balik kulkas saat Brigadir J ditembak mati.
Menurut kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, saat itu Bripka RR baru saja melakukan perjalanan dari Magelang, bersama istri Sambo, Putri Candrawathi.
Selain itu, ada dua ajudan Sambo lainnya, Brigadir J dan Bharada E, asisten rumah tangga (ART) bernama Susi dan sopir Kuat Ma’ruf.
Rombongan dari Magelang tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III pada Jumat (8/7) sekitar pukul 16.00 WIB.
“Pada saat duduk-duduk depan kediaman Saguling, Bripka Ricky dipanggil Bapak FS ke lantai 3 Saguling,” kata Erman berdasarkan pengakuan Bripka Ricky, Rabu (7/9).
Bripka RR lalu mendatangi Ferdy Sambo sendirian. Dia ditanya Sambo soal peristiwa yang terjadi di Magelang.
Saat itu Bripka RR mengaku tidak tahu terkait peristiwa di Magelang.
Sambo sempat bertanya kepada Bripka RR soal kesanggupan menembak Brigadir J. Namun Bripka RR mengaku tidak berani. Setelah itu Bripka RR diminta memanggil Bharada E.
Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Ferdy Sambo.
Bripka RR lalu duduk-duduk di halaman depan. Tak lama kemudian, dia melihat Putri sudah terlihat di garasi depan rumah Saguling.
Bripka RR menghampiri Putri dan langsung diajak untuk melakukan isolasi di rumah dinas Duren Tiga.
Awalnya, Bripka RR dan Kuat Ma’ruf tidak mengikuti tes PCR karena rencananya akan kembali ke Magelang.