Airlangga Hartarto Inginkan Ekspor Tuna dan Pisang ke Jepang Bebas Bea Masuk

JAKARTA – Setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke Jepang beberpa waktu lalu, kali ini Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi berkunjung ke Indonesia.

Pertemuan dengan Ketua umum Partai Golkar itu, untuk menjalin keseapahaman dalam membangun kerjasama antara Indonesia dan Jepang.

Menko Airlangga Hartarto mengatakan, Jepang merupakan mitra perdagangan stretegis Indonesia. Jepang memiliki andil terhadap tren pemulihanh ekonomi di Indonesia di berbagai sektor.

Sejauh ini nilai perdagangan dengan Jepang pada 2021 sebesar USD32.5 miliar. Sdangkan nilai investasi Jepang pada 2021 mencapai USD23 miliar.

‘’ Jadi saat ini, di dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement  (IJ-EPA) terdapat banyak capaian kerjasama dan beberapa pembaruan perjanjian, untuk itu kami akan membahas kerjasama ini agar ada kesepahaman,’’tutur Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Minggu, (4/9).

Beberapa pembahasan kerjasama itu di antaranya akan membahas mengenai peningkatan ekspor tuna Indonesia dengan tarif lebih murah dengan negara ASEAN lainnya.

Pemerintah juga akan membicarakan mengenai kuato bebas bea masuk untuk ekspor pisang dan buah nanas dari Indonesia yang mencapai 4.000 ton.

‘’Jadi pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Jepang pada Juli lalu, dan sekarang memalu IJ-EPA akan membahas beberapa pembaharuan kerjasama. Khususnya di bidang perdagangan,’’ papar Airlangga Hartarto.

Atas permintaan itu, Airlangga Hartarto berharap, Jepang dapat mempertimbangkan pembebasan bea masuk untuk produk Ikan Tuna dan Pisang dari Indonesia.

Pada pertemuan tersebut dibahas juga mengenai penambahan investasi yang dilakukan olkeh perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.

Saat ini peningkatan investasi swasta Jepang  sebesar USD 5,2 milyar, di antaranya beruapa pembangunan IKN, industri otomotif, industri baterai listrik, dalan lainnya.

Beberapa perusahaan otomotif Jepang juga telah meningkatkan investasi seperti Mitsubishi Motors yang berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor kendaraan.

Indonesia dijadikan negara untuk memproduksi kendaraan yang berbasis Electric Vehicle dengan rencana tambahan investasi IDR10 triliun dari 2022 s.d. 2025.

‘’Selain itu, Toyota Group juga telah merencanakan tambahan investasi IDR27,1 triliun dalam rentang waktu 2022 s.d. 2026,’’ pungkas Airlangga Hartarto. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan