JABAREKSPRES.COM – Pertemuan tak sengaja yang tiba-tiba terjadi antara Bharada E dan Ferdy Sambo dalam satu ruangan saat rekosntruksi pembunuhan berigadir J, menjadi sorotan publik.
Pasalnya ekspresi keduanya menunjukkan emosi yang berbeda, bahkan netizen ikut tegang saat Bharada E langsung membuang muka saat kaget menihat ada Ferdy Sambo didekatnya.
Momen menegangkan tersebut berhasil terekam kamera TV Polri dan memancing banyak komentar dari warga net. Tak sedikit yang mengomentari cara Ferdy Sambo menatap Bharada E dari ujung kaki hingga kepala, ada pula yang berkomentar tentang wajah panik Bharada E.
Terkait hal ini, Deolipa Yumara selaku mantan kuasa hukum Bharada E berikan tanggapannya
Menurut Deolipa Bharada E sudah tidak memiliki rasa takut kepada Ferdy Sambo.
“Kita tidak bisa lihat eksperesi, tapi kalau (rasa) takut tidak ada, tinggal rasa muak dan benci aja,” ujar Deolipa.
“Kan pimpinannya juga sudah beda, kalau kemarin-kemarin dia merasa pimpinannya masih Sambo kan,” sambungnya.
Menurut Deolipa, walaupun Bharada E ikut menembak tapi ia tetap benci kepada Ferdy Sambo karena dapat pengaruh kekuasan.
Selain itu, Brigadir j merupakan teman dekat satu kamar maka dari itu sudah cukup wajar jika ia sangat benci kepada Ferdy Sambo.
“Kemarin itu kan pada saat kejadian (Bharada E) dalam pengaruh kekuasaan, jadi dia ga bisa apa-apa, tapi sekarang dia lepas tapi timbul benci” ujarnya.
Deolipa juga menduga jika Bharada E alami trauma saat masuk ke TKP rumah Ferdy Sambo.
“Ya trauma dong, dia habis nembak kok disuruh ingat-ingat lagi,” tegasnya.
Sebelumnya, Pihak LPSK mengungkapkan bahwa Bharada E jengkel dengan tersangka lain saat menjalani pemeriksaan konfrontasi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga yang digelar pada Selasa 31 Agustus lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo bahwa Bharada E jengkel saat pemeriksaan konfrontasi Putri Candrawathi tentang pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo terkait dengan keterangan rekan-rekannya.
Hasto menyampaikan bahwa Bhrada E merasa keterangan tersangka lain berbeda dengan apa yang disampaikannya.