JABAREKSPRES.COM – Kenapa alhamdulillah? bukankah harga BBM naik akan membuat rakyat lebih menderita? Padahal pemerintah masih bisa mencari jalan keluar lain selain menaikkan harga BBM.
Pertanyaan-pertanyaan lain mungkin akan muncul lebih banyak lagi terkait ucapan hamdallah pada kondisi saat ini. Dimana Pemerintah akan kembali menaikkan harga BBM subsidi, padahal ekonomi rakyat belum sepenuhnya pulih paska hantaman pandemi.
Namun jika itu sudah menjadi keputusan mutlak pemerintah, dan masyarakat sebagai rakyat jelata harus menurut, maka sebaiknya dikembalikan pada keyakinan masing-masing.
Bagi seorang muslim, semua keadaan adalah baik, ketika susah maupun senang. Keadaan susah, ia bersabar. Keadaan senang, ia bersyukur.
Dilansir dari laman muslim.or.id, Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan Ar Rumi radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999).
Intinya hadits di atas berisi dorongan untuk bersabar dan bersyukur. Bersabar ketika susah, bersyukur ketika mendapatkan nikmat.
Syukur tersebut dibuktikan dengan melakukan ketaatan pada Allah. Karena syukur bukanlah hanya ucapan lisan, “Saya bersyukur pada Allah.” Namun syukur yang hakiki adalah dengan menjalankan ketaatan pada Allah.”
Karena semua yang terjadi diatas bumi ini adalah sudah ketetapan dan kehendak dari Allah, dan yang menjadi kehendak-Nya pastilah yang terbaik.
Bisakah Kita Mengucapkan Alhamdulillah Saat BBM Naik?
Tengok saja bagaimana suri tauladan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan pada kita ketika mendapatkan hal yang menyenangkan dan hal yang tidak menyenangkan.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat (mendapatkan) sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
‘[Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat] Segala puji hanya milik Allahyang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.’ Dan ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,