CIMAHI – Data baru mengungkap, sebanyak 583 warga Kota Cimahi mengidap HIV – AIDS. Angka tersebut didominasi pria penyuka sesama jenis atau homoseksual.
Data tersebut hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi sejak 2005 sampai Juni 2022.
Berdasarkan hasil pemetaan, HIV – AIDS rata-rata diderita oleh kelompok penjajak seks komersial (PSK), waria, pelaku lelaki seks lelaki (LSL) alias homoseks, dan pengguna narkoba jarum suntik.
Pemegang Program HIV – AIDS dan IMS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Mulyono mengatakan, dari 583 pengidap tersebut, penderita HIV – AIDS terbanyak adalah dari kalangan LSL atau homoseksual.
“Pada intinya populasi LSL lah yang terbanyak di Kota Cimahi. Data didapat dari hasil pemetaan tahun 2018 di Kota Cimahi,” kata Mulyono, pada Sabtu, (27/08).
Data terbaru mencatat, ujar Mulyono, dari 583 pengidap HIV – AIDS, sebanyak 65 orang di antaranya meninggal dunia.
Sementara jumlah temuan kasus paling banyak terjadi di 2022 dengan jumlah 23 kasus dan empat di antaranya meninggal dunia.
Mulyono menyatakan, penderita HIV-AIDS yang tercatat rata-rata masih muda dan berkategori usia produktif.
“Mayoritas usianya itu produktif. Usia 22-30 tahun,” ujar Mulyono.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, tutur Mulyono, terus menggencarkan upaya penanganan dan penanggulangan HIV-AIDS, baik pencegahan maupun perawatan terhadap pasien terpapar.
“Pada dasarnya kondisi mereka terlihat tidak masalah dan sehat. Memang terlihat sedikit berubah psisikisnya ketika mereka dinyatakan hasil reaktif atau positif,” tutur Mulyono. (bbs)