JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski perekonomian banyak menemukan tantangan, sejauh ini kondisi perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik.
Airlangga Hartarto mengakui, meski kondisi perekonomian Indonesia tertekan, perlahan tapi pasti kondisi perekonomian Indonesia mampu bangkit kembali.
Untuk mengendalikan Covid-19 pemerintah menerapkan berbagai kebijakan Pembatasanmobilitas masyarakat dan memberikan program bantuan sosial (Bansos).
‘’Untuk penekan angka penularan Covid-18 pemerintah juga menggencarkan pelaksanaan vaksin agar terus ditingkatkan,’’ jelas Airlangga HArtarto dalam keterangannya, Senin, (22/8).
Kondisi tersebut, lanjut Airlangga Hartarto, telah memberikan respon cepat untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu kebijakan yang memiliki pengaruh besar adalah memberikan berbagai stimulus kepada masyarakat agar daya beli tetap terjaga.
Untuk meningkatkan kemajuan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran untuk memberikan kredit usaha rakyat (KUR).
‘’KUR ini memiliki suku Bungan yang telah disubsidi menjadi 0 persen pada tahun 2020 dan 3 persen pada tahun 2021 sehingga meringankan masyarakat,’’ ujarnya.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR pada setiap tahun hingga mencapai Rp373,17 triliun pada tahun 2022.
Sampai saat ini, Penyaluran KUR telah dimanfaatkan oleh UMKM dari berbagai kalangan masyarakat diantaranya wirausahawan baru, ibu rumah tangga, purna pekerja migran, kelompok tani dan nelayan, serta calon pekerja migran.
Total outstanding KUR sendiri sejak tahun 2015 hingga 31 Juli 2022 mencapai Rp530 triliun dan telah disalurkan bagi sekitar 36,56 juta debitur.
‘’Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) KUR pada 31 Mei 2022 masih tercatat berada di kisaran 1,03 persen,’’ ucapnya.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah juga telah menginisiasi Program Kartu Prakerja.
Program peningkatan keterampilan, produktivitas itu, merupakan program semi bantuan sosial di tengah pandemi.
Saat ini sudah gelombang ke-40 dengan jumlah peserta program Kartu Prakerja diberikan kepada 13 juta penerima yang berasal dari 514 kabupaten/kota.
‘’Pemerintah memberikan nilai manfaat sebesar Rp3,55 juta per individu,’’ cetusnya.
Penerima manfaat di dominasi dari daerah pedesaan dan juga menyasar kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk purna pekerja migran, ibu rumah tangga, serta penyandang disabilitas.