JAKARTA – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku sedang diintai oleh pihak yang tidak dikenal usai membongkar borok Ferdy Sambo.
Borok tersebut mulai dari kasus bisnis gelap, narkoba, miras, hingga berkaitan dengan judi online yang diback up Ferdy Sambo.
Namun, Sugeng tidak menyebutkan secara detail siapa pihak yang mengintai dirinya.
“Informasi yang saya dapatkan seperti itu (lagi diintai) dari tiga sumber berbeda,” kata Sugeng dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Rabu (17/8).
Kendati demikian, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menyebutkan sejauh ini tidak ada ancaman kepada dirinya.
Meski Sugeng sudah mendapatkan informasi bahwa dirinya lagi dalam intaian gerbong Ferdy Sambo.
“Tapi tidak ada satupun pesan masuk ancaman pada saya. Kalau komunikasi saya diretas saya tidak tahu juga,” tutur Sugeng.
Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso membongkar sejumlah kebobrokan para petinggi polisi.
Mulai urusan perempuan hingga praktik perlindungan judi dan narkoba.
Hal tersebut ia ungkap dalam rangka membeberkan motif di balik pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Yoshua Hutabarat oleh Ferdy Sambo.
Sugeng menyebut IPW mengantongi lima motif pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Empat di antaranya merupakan perkara perempuan atau seksual, sedangkan satu sisanya berkaitan dengan urusan perjudian dan narkoba.
“IPW mendapatkan lima isu tapi empat itu memang terkait dengan soal urusan seksual,” ungkap Sugeng, Kamis (11/8).
Kendati demikian Sugeng tidak berkenan merinci motif seksual yang berhasil dihimpun IPW.
Ia menyebut Menko Polhukam Mahfud MD juga sempat menyinggung perkara tersebut.
“(Dari) empat (motif) itu kan sudah tiga (motif) disebutkan Pak Mahfud (Menko Polhukam) dan satu (motif) informasinya (juga) terkait soal seksual yang satu lagi boleh saya buka ini,” ujarnya. (pojoksatu-red)