Dalam penuturannya, Mulyadi mengaku siap melakukan langkah antisipasi sebagai bentuk penolakan jaringan NII di wilayah Desa Cileunyi Kulon.
“Agak sulit karena kita tidak memiliki wewenang ke sana, selama ini juga tidak ada karena ini sifatnya rahasia, tapi kalau ada instruksi (antisipasi dengan langkah-lengkah tertentu) kita akan lakukan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung, Adjat Sudrajat mengatakan, kelompok NII merupakan cikal-bakal munculnya paham radikal.
Adjat menerangkan, untuk para mantan anggota NII yang sudah mencabut baiat dan kembali mengakui NKRI dengan ideologi Pancasila, akan diberikan pembinaan.
“Ada pembinaan pelatihan, saya serahkan ke Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) untuk diberikan pelatihan dan dikerjakan sesuai keahlian masing-masing,” terangnya.
Adjat menegaskan, bagi para anggota NII yang masih tergabung, namun berkeinginan keluar barisan dan kembali pada NKRI tak perlu khawatir terkait keamanan serta keselamatannya.
“Itu jelas (dipastikan keamanannya) karena sudah disistemkan dari pihak Kepolisian dan TNI,” pungkasnya.*** (Bas)