Hampir selama ribuan bahkan ratusan tahun kuda tersebut tersekat di sana sehingga dirinya pun membeku menjadi batu.
Itulah kenapa Batu Kuda dan Gunung Manglayang adalah satu kesamaan. Membicarakan Batu Kuda tak bisa jika tidak membicarakan Gunung Manglayang.
Beberapa Kisah Mistis
Jika kamu mengunjungi tempat ini, maka kamu harus taat pada aturan tersirat. Pantang bagi kamu untuk membicarakan hal-hal sompral. Kamu harus memperhatikan sikap jika berada di tempat ini. Jangan “Asa aing” kalau kata orang Sunda.
Pasalnya, tidak jarang orang-orang mengalami kesurupan setelah bersikap sompral dan bertindak seenaknya. Tindakan-tindakan seperti buang air kecil di mana saja atau bahkan melakukan maksiat tidak menutup kemungkinan bisa berdampak fatal di tempat ini.
Banyak orang di luar daerah rela ke Bandung hanya untuk mendaki Gunung Manglayang ini.
Kendati demikian, ada pantangan tertentu bagi para pendaki yang ingin pergi puncak Gunung Manglayang.
Para pendaki dianjurkan untuk tidak melakukan pendakian pada Senin dan Kamis. Ada suatu kisah yang menceritakan bahwa zaman dahulu masyarakat di sekitar tidak boleh memasuki kawasan gunung ini pada Senin dan Selasa.
Konon katanya, pada hari-hari tersebut, roh para leluhur dan roh kuda Sembrani datang dan berkumpul di Gunung Manglayang.
