JABAREKSPRES – Ribuan massa buruh menggelar demo atau aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (10/8).
Ribuan buruh adalah gabungan dari berbagai elemen antara lain LEM-SPSI, KSBSI, SBSI, GSBI, dan yang lainnya.
Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Satu Tuntutan, Batalkan Omnibus Law!” serta pamflet protes terkait upah murah dan tolak sistem kerja out sourching. Dalam aksi ini, massa buruh akan menuntut pencabutan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja.
mereka melakukan aksi lantaran sejumlah permintaan mereka terkait UU Cipta Kerja tak diindahkan pemerintah. Mereka menilai UU Cipta Kerja ini berdampak bagi para buruh.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, ribuan buruh tumpah ruah di depan gerbang DPR RI. Bahkan, massa buruh pun mulai memblokade jalur busway Jalan Raya Gatot Soebroto menuju Slipi. Aksi iti membuat kendaraan yang lewat tidak bisa melintas di lokasi tersebut.
Aksi ini diikuti oleh sekitar 300 ribu buruh dari 40 organisasi buruh. Aksi bakal dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Mereka berbaris sambil berjalan ke depan gerbang Gedung Parlemen guna menggelar demonstrasi. Akibatnya, kendaraan dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) tidak bisa melintas di depan Gedung Parlemen.
Jalur bus TransJakarta yang ada di sisi paling kanan juga tidak bisa dilintasi bus ataupun kendaraan umum. Namun demikian, mobil dari Tol Dalam Kota masih bisa keluar di pintu tol Senayan.
Sambil berjalan, buruh menyanyikan beberapa lagu pergerakan. Mobil komando melaju tepat di belakang massa.
Hingga saat ini, demo yang digelar ribuan buruh masih berjalan kondusif. Petugas Kepolisian juga berjaga di beberapa lokasi sekitar demonstran.
Sebelumnya, petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan Senayan dan Komplek DPR/MPR/DPD RI terkait rencana aksi buruh pada Rabu.
Hingga berita ini diturunkan, massa buruh masih berorasi dan menyampaikan aspirasinya.