JAKARTA – Setelah dikabarkan hilang beberapa waktu lalu di Los Angeles, Amerika Serikat, Marshanda akhirnya buka suara terkait kejadian yang pernah menimpanya.
Diketahui, pada Juni lalu publik dihebohkan dengan kabar hilangnya Marshanda dirinya tengah berlibur ke luar negeri.
Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh sahabat sang aktris, Sheila Salsabila melalui akun Instagram.
Namun beberapa waktu berselang, pihak keluarga Marshanda justru menyebut jika wanita yang akrab disapa Caca itu tidak hilang dan membuat publik semakin bingung.
Melalui kanal YouTube-nya, Marshanda menceritakan tentang liburannya itu.
Ia memberikan judul pada video itu sebagai “Pengakuan Marshanda Tanpa Sensor (US Trip yang Hancur Lebur)”.
Pemain sinetron Bidadari ini mengaku jika saat itu dirinya memang berada di Los Angeles dan, pada 27 Juni, memutuskan untuk pergi ke pantai tanpa membawa ponsel.
“Gue main ke pantai. Gue tinggalin semua HP gue di airbnb karena gue nggak mau ada yang tau gue di mana,” cerita Marshanda melalui tayangan di YouTube MARSHED pada Kamis, (4/8).
“Gue pengin me time, main ombak, rasain kena ombak kayak gue waktu kecil,” sambungnya dalam video tersebut.
Namun, saat itulah, Sheila Salsabila mencoba menghubungi Marshanda beberapa kali, namun tidak mendapat respon.
Hal tersebut lantas membuat Sheila Salsabila panik hingga menelepon 911.
Menurut Marshanda, ia hanya sekitar dua jam berada di pantai.
“Datenglah ambulans. Dan ambulans itu yang nelfon Sheila atau David mereka sepasang suami istri. Gue bingung, ‘Ngapain lu jemput gue’? Ada juga 911,” ujarnya.
Petugas yang menjemput Marshanda kemudian menanyakan dan memastikan kondisinya dalam keadaan sadar.
Lantaran diketahui mengonsumsi obat penenang, mereka kemudian memutuskan untuk membawa Marshanda ke Rumah Sakit Jiwa.
“Pertama, ambulans. Kedua, ada 911 juga. Ambulans, 911, yang pada ujung-ujungnya adalah rumah sakit jiwa, mental health facility,” kata Marshanda.
Ia juga mengungkap dirinya berada di Rumah Sakit Jiwa selama sekitar dua pekan.
“Dari tanggal 27 Juni sampai 11 Juli gue di mental health facility, di mana orang semua enggak ada yang bisa ngakses gue, even nyokap dan adik gue aja telepon gue cuma dua kali,” tuturnya.