JabarEkspres.com, BANDUNG – Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, menyebut bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster pada remaja masih dinilai sangat kurang.
Bahkan dari persentase yang ada, Dedi mengatakan, pemberian vaksinasi kepada remaja di Jawa Barat baru terealisasi sebanyak 48 persen.
“Jadi bukan masalah remaja tidak mau vaksin. Pada saat itu bahwa vaksin booster lebih di kedepankan untuk lansia dan layanan publik (nakes). Jadi pada saat kita mau lakukan booster kepada remaja dan itu rata-rata pelajar, mereka kegiatannya banyak melakukan daring,” ujarnya saat ditemui di Sport Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (4/8).
Sementara untuk persentase dari orang tua dan anak-anak, ia mengaku telah berda di posisi yang baik yakni di angka 96 persen.
Maka agar capaian vaksinasi khususnya booster dapat cepat terealisasi, Dedi menuturkan bahwa pihaknya berencana akan kembali melakukan akselerasi di sekolah-sekolah seperti pemberian dosis 1 dan 2 yang dilaksanakan pada beberapa waktu kebelakang
“Setelah melakukan akselerasi BIAN (Bulan Imunisasi Anak) kita akan lakukan kepada remaja (pemberian booster). Jadi harus kita kejar adalah vaksin booster buat remaja,” imbuhnya
Diketahui, berdasarkan pantauan Jabar Ekspres di halaman pikobar.jabarprov.go.id. untuk capaian vaskin dosis ketiga atau booster Jawa Barat, hingga saat ini baru terealisasi diangka 36,1 persen atau setara dengan 13.649.770 dosis.*** (San)