JABAREKSPRES.COM . Penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk lima wilayah DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata memancing banyak tanggapan.
Penjenamaan yang diresmikan hari ini (3/8) disoroti tajam oleh Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring Ferdinand Hutahaean. Dia mengatakan langkah yang diambil anies menurutnya sesat nalar.
Ferdinand Hutahaean menyampaikan hal tersebut melalui unggahan lewat akun media sosial Twitter pribadinya yang bernama @FerdinandHutah4.
Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring itu diketahui kerap aktif dalam menggunakan platform tersebut untuk menyampaikan opini pribadinya.
Kali ini Ferdinand Hutahaean ikut berkomentar terhadap penggantian nama ‘rumah sakit’ jadi ‘rumah sehat’ oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Istilah “RUMAH SEHAT” bagi pemahaman saya adalah tempat yang digunakan untuk merawat kesehatan dan edukasi pola hidup sehat,” tulis Ferdinand.
“Bukan untuk penyembuhan orang yang sakit sebagaimana fungsi Rumah Sakit,” lanjutnya, Rabu (3/8/2022).
Lebih lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring itu mengatakan bahwa perubahan istilah tersebut kurang tepat.
“Ide perubahan ini menurutku sesat nalar dan miskin gagasan,” tegas Ferdinand.
Berbeda dengan Ferdinand, pegiat media sosial Eko Kunthandi justru memberikan penghargaan atas kebijakan tersebut.
Eko Kunthandi pun menyebut jika Anies Baswedan telah berprestasi karena telah merubah nama rumah sakit di Jakarta.
Hal tersebut diungkap Eko Kunthadhi melalui akun Twitter pribadinya bernama @_ekkuntadhi.
“Prestasi,” tulis Eko Kuntadhi pada Rabu (3/9/2022).
Cuitan Eko Kuntadhi tersebut mendapatkan 337 komentar, 107 like, dan 615 likes.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan penjenamaan rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk lima wilayah DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat.
Anies mengatakan, penjenamaan itu dilakukan untuk mengubah pola pikir (mindset) warga tentang rumah sakit sehingga dengan penggantian itu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat dalam keadaan sakit saja melainkan ketika dalam kondisi sehat.
“Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit jadi datang untuk sembuh untuk sembuh itu harus sakit dulu,” kata Anies saat meresmikan penjenamaan, Rabu 3 Agustus 2022.