Tak terasa, lima tahun lebih sudah terlewati. Namun masa revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor tak kunjung usai. Penanganan yang landai akibat sejumlah kendala yang mewarnai, membuat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto terbuai. Lantas bagaimana nasibnya sekarang?
Laporan: YUDHA PRANANDA / Bogor, Jabar Ekspres
WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masih stay cool menanti selesainya pembangunan Masjid Agung yang akan terintegrasi dengan Alun-alun Kota Bogor tersebut. Bahkan Ia gak cape bolak-balik mengontrol setiap tahap pembangunan masjid yang dimulai sejak akhir 2016 tersebut.
Namun sayangnya, ambisi dan semangat Bima Arya untuk mendirikan salah satu masjid megah di Kota Hujan itu selalu terganjal beragam persoalan yang ada. Mulai dari mengalami dua kali gagal lelang hingga mangkraknya proyek pekerjaan.
Wacana revitalisasi masjid yang berada di Jalan Nyi Raja Permas dan Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor itu mencuat ditahun 2015. Mendapat kucuran dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) sebesar Rp50 miliar.
Mengalami dua kali gagal lelang di tahun 2016 hingga akhirnya proyek revitalisasi mangkrak di tahun 2017, lantaran adanya temuan dari Inspektorat Jabar terkait bangunan yang tak sesuai perencanaan awal. Proses revitalisasi dilanjutkan pada tahun 2018 dengan menelan dana Rp8,6 miliar. Namun, baru 65 persen pengerjaan, lagi-lagi mangkrak.
Pada fase pengerjaan di tahun 2020, dengan anggaran sebesar Rp15 miliar ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2021. Namun lagi-lagi tak terserap maksimal.
Sementara pada 2021 dengan anggaran Rp32 miliar penyelesaian pekerjaan pembangunan kembali molor dari target pada akhir Desember 2021. Sehingga harus dilakukan perpanjangan pembangunan di 2022.
Bima Arya, menuding mangkraknya proyek pembangunan Masjid Agung Kota Bogor selama empat tahun akibat oknum yang tak amanah. Namun, Ia tetap stay cool.
Kini pembangunan Masjid Agung yang berada di kawasan pasar tersebut temui titik baru, step by step perencanaan kembali dimatangkan. Pembangunan mulai digeber. Di tahun 2022 ini masuk fase tahap tiga pembangunan.
Politisi PAN itu menegaskan, usai pembangunan pada fase ini, nantinya dilantai satu sudah dapat difungsikan untuk beribadah.