“Kemiskinan itu harus dianggarkan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli terhadap warganya. Kalau hanya mengandalkan bantuan pusat, itu kuotanya tidak seberapa,” katanya.
Anggaran tersebut menurut dia, salah satunya bisa digali melalui sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. “Selama ini kan pemkot kurang maksimal menggali potensi PAD yang ada,” pungkasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, angka kemiskinan Kota Bandung mengalami peningkatan selama tiga tahun terkahir sejak 2019 hingga 2021.
Pada tahun 2019, angka kemiskinan itu mencapai 84,67 ribu jiwa atau 3,38 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Bandung. Meningkat menjadi 100 ribu jiwa atau 3,99 persen di tahun 2020. Kemudian meningkat tajam pada 2021 yang mencapai 112 ribu jiwa atau 4,37 persen. (tur)