JABAREKSPRES.COM – Heboh temuan ratusan paket Sembako yang diduga merupakan Bantuan Sosial dari Presiden Jokowi di Depok, terus disorot publik. Bahkan hal tersebut dihubungkan dengan kinerja Menteri Sosial Tri Risma Harini. Untuk menyelidiki temuan ratusan paket Sembako tersebut, pihak kemensos langsung mendatangi ke lokasi dan menemunkan beberapa fakta baru.
Inspektur Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia Dadang Iskandar yang turn langsung meninjau lokasi penemuan banpres di Lapangan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (2/8) siang, menyebutkan dugaannya bahwa paket sembako yang tertimbun dilokasi tersebut bukan dari Kemensos.
Berdasarkan pengamatan Dadang di lapangan, jika dilihat dari kemasan beras di lokasi penimbunan memang tampak sama dengan bantuan presiden (banpres).
Namun, jika diperhatikan secara seksama ada perbedaan pada kemasan beras tersebut.
“Seingat saya, zaman Pak Menteri Zuliari itu kami sudah meminta Bulog agar bantuan yang disalurkan ke masyarakat yang menggunakan dana Kemensos berlabel banpres, itu cirinya,” ucapnya di lokasi kejadian, Selasa (2/8).
Dirinya menegaskan bahwa bantuan dari Kemensos memiliki label khusus yang memang sengaja dipasang untuk antisipasi agar tidak disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Bedanya kalau yang dari kami ada tulisan ‘Bantuan Presiden Melalui Kemenkes’,” tuturnya.
Dirinya menegaskan adanya fakta bahwa beras yang di kemas dalam paket sembako dan ditimbun tersebut diduga bukan dari Kemensos, karena dari Kemensos memiliki label tersendiri.
“Diduga bukan (dari Kemensos), karena penanganan atau bantuan Covid-19 bukan dari Kemensos saja. Dari kementerian lain atau Pemda juga ada. Yang pasti, bantuan kami ada label sendiri, ‘Bantuan Presiden Melalui Kemensos’ seperti itu,” ujarnya. (jpnn)