JabarEkspres.com — Adolf Hitler adalah tokoh yang telah tercatat dalam sejarah dunia sebagai tokoh bengis dan iblis. Korban Perang Dunia II, khususnya umat Yahudi, terus mengutuk tokoh diktator ini hingga sekarang.
Segala yang menyangkut tentang Adolf Hitler juga ikut dikutuk. Apa saja. Orang-orang terdekat. Bahkan barang-barang yang sempat ia kenakan.
Itu bukan hisapan jempol belaka. Pasalnya, belum lama ini umat Yahudi kembali melayangkan protes keras atas kegiatan kontroversial sebuah rumah lelang di Maryland, Amerika.
Sebagai pelelang, Alexander Historical Auctions, belum lama ini dikabarkan telah menjual jam tangan yang diduga pernah dikenakan Adolf Hitler.
Melansir berbagai sumber, jam tangan pemimpin NAZI itu telah terjual seharga 1,1 juta dolar. Angka tersebut tentu lebih dari lima belas miliar rupiah.
Jam tangan tersebut tampak bercorak lambang swastika, simbol NAZI, dan tertulis juga di sana “AH”. Namun, identitas pembeli jam tangan tersebut tidak diketahui.
Menurut kabar yang beredar, jam tangan tersebut merupakan hadiah yang Adolf Hitler terima semasa ia menjadi Kanselir Jerman.
Kendati demikian, kebenaran apakah Hitler pernah memakai jam tangan ini merupakan perdebatan. Pasalnya, dokumen yang diberikan rumah lelang itu sendiri menyatakan bahwa jam tangan tersebut “kemungkinan besar” merupakan milik Hitler.
Terlepas dari itu, kegiatan lelang ini mengundang perhatian publik, khususnya umat Yahudi. Mereka secara terbuka mengutuk keras aktivitas lelang ini .
Bagaimana tidak, 34 pemimpin Yahudi telah menandatangani suatu surat terbuka yang berisi kutukan dan menggambarkan penjualan benda itu sebagai hal “menjijikan”. Oleh karena itu, mereka mendesak agar pihak pelelang segera menarik benda tersebut.
Berikut ini merupakan isi surat terbuka tersebut yang disampaikan oleh Rabbi Menachem Margolin, Ketua Asosiasi Yahudi Eropa (EJA) yang berbasis di Brussel:
“Lelang ini, baik tanpa disadari atau tidak, melakukan dua hal: satu, memberikan bantuan kepada mereka yang membenarkan apa yang diperjuangkan oleh partai Nazi.
“Dua: Menawarkan pembeli kesempatan untuk menggoda tamu atau orang yang dicintai dengan barang milik seorang pembunuh genosida dan pendukungnya. Penjualan barang-barang ini adalah kebencian. Ada sedikit atau tidak ada nilai sejarah intrinsik untuk sebagian besar banyak pada layar.