Roket inti Long March 5B yang kedua kembali jatuh di Samudera Hindia pada Mei 2021, atu 10 hari setelah peluncuran modul inti Stasiun Luar Angkasa Cina Tiangong yang dikenal sebagai Tianhe.
Memang tidak ada satu pun dari insiden itu yang dilaporkan menyebabkan korban, namun potensinya telah mendorong para ahli eksplorasi menegur Cina karena membiarkan jatuhnya sampah antariksa seperti itu. Kritik termasuk datang dari Badan Antariksa Amerika NASA.
“Negara-negara penjelajah luar angkasa harus meminimalkan risiko terhadap orang dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek-objek luar angkasa dan memaksimalkan transparansi mengenai operasi tersebut,” kata Administrator NASA Bill Nelson tahun lalu.
Dia menilai Cina gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab terkait sampah antariksa mereka. dilansir dari msn.com.