JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk rupanya harus berpikir panjang untuk memutuskan berinvestasi di indonesia.
Sejumlah organisasi non pemerintah (NGO) melayangkan surat kepada Elon Musk untuk tidak berinvestasi di Indonesia terkait industri nikel.
Salah satu organisasi yang mengirim surat ke orang terkaya di dunia itu ialah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), menyusul pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Elon Musk pada Mei lalu di Texas, Amerika Serikat.
Dilansir Reuters, Rabu (27/7), Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Jokowi ingin mengembangkan industri mobil listrik nasional yang membutuhkan bahan baku nikel.
Pemerintah Indonesia juga melarang ekspor nikel mentah sejak 2020 untuk memastikan kebutuhan nikel cukup untuk industri itu.
Namun, organisasi lingkungan khawatir proses ini akan mengakibatkan banyak limbah mineral ke lautan.
NGO termasuk Walhi menyebut dalam suratnya bahwa penambangan nikel menyebabkan deforestasi hutan dan ancaman limbah di sungai, danau juga laut.
Mereka menyarankan pembatalan potensi investasi apapun dalam pada industri nikel di Indonesia dan menghentikan sumber bahan baku yang diproduksi di Indonesia dalam setiap lini bisnis Tesla.
Tesla dalam hal ini belum memberikan komentar, begitu juga dengan pemerintah Indonesia.
Elon Musk pada 2020 mendesak industri pertambangan untuk memproduksi lebih banyak nikel dengan cara yang lebih peka terhadap lingkungan. Dia juga mencemooh produksi nikel AS yang dinilainya payah.
Digunakan untuk meningkatkan penyimpanan baterai, nikel diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan selama beberapa tahun mendatang karena pemerintah, perusahaan, dan konsumen berusaha untuk mengurangi asap berbahaya yang dikeluarkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil. (bbs)