Johannes Kitono
Sehabis liburan di Bali langsung kena virus Siluman. Dan harus isoman 20 hari. Hati ini jadi deg dek kan juga. Kemarin ( 22/7 ) di Airbus GA Jakarta- Bali semua penumpang memang pakai master. Pas mendarat dan sedang menuju Swiss-Bel di Sanur. Ada pemandangan aneh, yang pakai masker seperti alien yang transit sebentar ke planet manusia. Sebagian besar dan hampir semua turis bule di Denpasar sudah tidak memakai masker. Dan Jumat pagi ini ( 23/7 ) ketika ikut upacara Memukur di Blayu-Tabanan, hanya 1/3 dari peserta yang memakai masker. Apa kata dunia kalau saat G 20 nanti di Nopember varian Siluman merajalela di Bali. Semoga Sang Hyang Widhi bermurah hati. Melindungi masyarakat ,turis dan semua peserta G 20 di Bali dari colekan dan cipokan dari varian Siluman. Astung kara !
Dodik Wiratmojo
Lama lama bisa kayak pohon cabe, hamanya semakin kuat obatnya semakin mahal dan boros, petani (rakyat) lagi yang kena
Lukman bin Saleh
Lama2 covid ini spt mantan. Pernah ada. Tp tdk mau teringat. Eeeh, malah Abah yg ngingetin terus…
Johan
Centaur nasibnya berbeda dengan Bouraq, tidak tercantum di kitab suci, jadi sudah pasti masuk kategori mitos.
yea aina
Penjelasan drh Indro, tetang ongkos cek pentol virus covid cuma bermodal 35 ribu per sampel, cukup mencerahkan. Maksudnya kita yang cuma konsumen atas cek pentol virus covid jadi tahu, berapa cuan pebisnis pcr dan rapid belum lama ini. Maka tak heran sampai ada ngambil peluang bisnis tersebut meskipun masih menjabat sebagai pembuat kebijakan “wajib test pcr/rapid”. Cuan siluman itu memang cukup menyilaukan .
Jokosp Sp
Vaksin pertama sudah, vaksin ke dua sudah. Keduanya Sinovac. Vaksin ke tiga sudah, dengan booster pfizer. Apakah masih disuruh lagi untuk yang ke empat ? Hayoooo siap saja. Apakah nantinya masih belum dianggap “Imun” ?, padahal sempat dua kali kena Omicron dan Delta. Mudahan dagangan laris manis kendang kimpul. Dan wareg mangane.