JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan memperpanjang relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai April 2024.
Hal ini dilakukan karena KUR merupakan instrument penting dalam pemulihan ekonomi nasional dan menggerakan perekonomian.
Perpanjangan KUR sampai 2024 dilakukan karena masih banyak permintaan dari debitur karena kegiatan usahanya belum sepensuhnya berkembang.
‘’Jadi relaksasi kredit UMKM diusulkan untuk diperpanjang sampai dengan April 2024,” jelas Menko Airlangga dalam keterangannya, Jumat, (22/7).
Selain relaksasi, pemerintah juga memiliki rencana untuk kebutuhan anggaran penyaluran KUR pada 2023 dan 2024 nanti.
Penentuan anggaran ini dilakukan sebagai bentuk perluasan penyaluran KUR di berbagai sektor ekonomi.
Selain itu, peluasan KUR juga bertujuan membantu perluasan rasio kredit Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) yang mencapai 30 persen.
‘’Jadi untuk tahun 2023 pemerintah menetapkan penyaluran KUR sebesar Rp470 triliun dan untuk tahun 2024 sebesar Rp585 triliun,’’ sebut Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Airlangga Hartarto menilai, keberadaan UMKM telah menjadi perhatian pemerintah agar tetap tumbuh dan dapat membuka lapangan pekerjaan.
Pada tahun ini, Pemerintah juga telah memberikan kemudahan akses untuk memperoleh KUR dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 373,17 triliun.
Untuk triwulan ke-1 tahun ini, KUR telah disalurkan sebesar 93.34 triliun dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,08 persen.
‘’Jadi untuk proyeksi di bulan Juni 2022 ini sebesar Rp179,67 triliun,’’ ujar Airlangga Hartarto.
Salah satu dampak positif penyaluran KUR adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru dan berhasil menyerap 12,6 juta tenaga kerja.
Untuk itu, berdasarkan keputusan dari rapat, penyaluran KUR pada bulan Juni ini akan meningkat signifikan mencapai 41 persen (yoy).
‘’Kami optimis dapat mencapai target penyaluran KUR tahun 2022 yang diproyeksikan sebesar Rp373,17 triliun,’’ kata dia.
Airlangga Hartarto menyebutkan, sejak Agustus 2015 hingga Juni 2022 KUR telah disalurkan kepada 35,96 juta debitur dengan total Rp 507 triliun.
Selain itu, berdasarkan laporan terdapat 14,13 juta debitur naik kelas sebesar 39 persen dari total debitur KUR naik kelas.
‘’Peningkatan debitur baru juga terjadi untuk skema KUR Mikro dengan jumlah 1,5 juta menjadi 2,8 juta atau 68,72 persen,’’ pungkas Airlangga Hartarto (dep1/dft/fsr/yan)