Jakarta, 20 Juli 2022 – Persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus dilakukan. Selain melakukan percepatan konstruksi fisik, PT KCIC juga melakukan persiapan SDM untuk menopang keberlangsungan operasional dan maintenance KCJB.
Untuk itu, KCIC menggelar rekrutmen secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan tersebut. KCIC mengadakan rekrutmen yang dimulai dengan tahap Walk In Interview pada Kamis (14/7) dan Selasa (19/7) hingga Rabu (20/7) di Auditorium KCIC Halim Office.
“Satu tahun bagi KCJB adalah waktu yang singkat. Maka dari itu persiapan sudah kami lakukan sejak jauh hari agar segala sesuatunya siap saat operasional KCJB dimulai,” ujar GM Corporate Secretary, Rahadian Rarty.
Adapun kegiatan rekrutmen yang dilakukan saat ini dibuka bagi calon SDM dari lingkungan Keluarga Besar Proyek KCJB. Tercatat ada sekitar 98 peserta rekrutmen yang hadir pada tahap awal. Peserta yang lolos seleksi tahap awal, akan melanjutkan proses rekrutmen ke tahap berikutnya, yaitu Psikotes dan Tes Kesehatan.
“Jumlah peserta hampir 100 orang untuk tahap awal ini. Nanti setelah proses rekrutmen selesai, seluruh peserta yang lolos hingga tahap akhir juga akan kami siapkan untuk showcase di agenda G20 dan operasional pada pertengahan tahun 2023,” ujar Rahadian.
Sesuai dengan rencana yang disusun oleh PT KCIC, HSRCC, dan PT KAI, kebutuhan SDM untuk operasional dan Maintenance KCJB adalah sebanyak 1.452 orang dengan standar kualifikasi yang telah ditetapkan. Seluruh SDM akan diambil dari SDM lokal. Namun untuk tahap awal, kegiatan operasional dan maintenance KCJB masih akan melibatkan SDM dari Tiongkok untuk kebutuhan transfer knowledge.
Untuk memenuhi kebutuhan Operasional dan Maintenance KCJB, para SDM yang terlibat akan dibagi ke dalam 5 subsystem yang terdiri dari tim Operational System, EMU, Fixed Asset, SSHE, dan Camp. Management.
“Agar kegiatan operasional dan maintenance KCJB berjalan lancar, Kami sudah lakukan pemetaan SDM sesuai kebutuhan. Ada 5 subsistem yang Kami siapkan. Seluruh SDM akan ditempatkan sesuai kualifikasinya dan diberi training khusus untuk meningkatkan kompetensi terkait pelaksanaan kereta cepat,” katanya.
Rahadian mengaku, seluruh SDM yang dilibatkan dalam kegiatan operasional dan maintenance KCJB merupakan aset penting bagi perusahaan. Maka seluruh kegiatan rekrutmen akan dilakukan dengan ketat untuk menghasilkan SDM dengan kompetensi yang baik. Tak hanya itu, pendampingan untuk kebutuhan training pun akan diberikan sebaik-baiknya.