JabarEkspres.com, BOGOR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambangi lokasi korban bencana longsor di Kelurahan Curug RT01 RW08, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Di sana, ia memberikan bantuan tanggap darurat dan rekonstruksi kepada rumah yang ambruk terdampak longsor, Rabu (20/7).
Setibanya di lokasi, Kang Emil sapaan akrabnya, turut menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Ibu Manah (57) yang menjadi korban longsor saat kejadian, Jumat (15/07).
“Tentunya dari kejadian ini kami turut berduka cita kepada korban yang meninggal dunia. Kami memberikan bantuan tanggap darurat dan rekonstruksi khususnya kepada 2 rumah yang kemarin kena musibah paling luar biasa,” ungkapnya dalam sambutan, Rabu (20/07).
Emil menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya mengikuti kejadian bencana banjir yang hampir banyak memang melanda Pulau Jawa dalam waktu bersamaan. Itu terjadi di Banten, Jawa Barat, DKI, dan Jawa Tengah.
Khusus di Jawa Barat, kata Kang Emil, ada 4 lokasi bencana di antaranya di Bekasi, Depok, Kabupaten Garut dan Bogor.
“Kejadian ini menjadi evaluasi untuk mencegah terulang kembali kejadian-kejadian tersebut. Apalagi, kebencanaan yang menjadi ciri mayoritas di Jawa Barat berhubungan dengan air. Tetapi penanganan anti banjir sudah kita lakukan semaksimal mungkin,” jelas Emil.
“Saya setelah ini langsung ke garut, dan saya mohon maaf karena baru mendarat karena sebagai jemaah haji jadi baru bisa sekarang,” imbuhnya.
Dia menghimbau, terhadap masyarakat untuk tetap waspada dihari mendatang jika ada cuaca ekstrim kita harus saling menjaga dan saling mempersiapkan diri. Tentunya kebencanaan hidrologis ini menjadi ciri khas mayoritas di Jawa Barat adalah kebencanaan yang berhubungan dengan air.
“Tapi penanganan-penanganan anti banjir sudah kita lakukan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Emil menyebut bahwa Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) sebagai upaya-upaya penyelesaian dan antisipasi strategi pembangunan berbasis lingkungan yang akan kita maksimalkan.
“Insyaallah kita maksimalkan, jumlah kebencanaan sebenarnya secara jumlah sudah menurun. Jadi mudah-mudahan itu warisan kita untuk generasi mendatang,” tukasnya.*** (YUD)