JabarEkspres.com, CICALENGKA – Fasilitas literasi bagi masyarakat di Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung masih tergolong minim.
Pasalnya, melalui pantauan Jabar Ekspres di Kantor Desa Nagrog, penyediaan buku untuk kesejahteraan warga dari segi keilmuan masih dapat dihitung dengan jari.
Pojok baca sebagai fasilitas literasi di Kantor Desa Nagrog, terlihat berada di sebelah kiri dari depan meja pelayanan setelah memasuki pintu masuk.
Buku-buku yang disiapkan Pemerintah Desa Nagrog tergolong kurang memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan umum bagi masyarakat.
Evi Andriani (35) warga RW02, Desa Nagrog mengatakan, penyediaan buku bacaan di kantor desa cukup membantu menghilangkan kejenuhan saat menunggu gilian pelayanan administratif.
“Saya kadang suka sambil lihat-lihat buku yang deket etalase piala kalau nunggu pelayanan (publik). Cuman memang bukunya sedikit,” kata Evi kepada Jabar Ekspres, Minggu (17/7).
Menurut Evi, kurangnya buku bacaan yang tersedia di pojok baca sebagai fasilitas literasi itu, kini sudah tidak bisa menjadi teman di tengah kejenuhannya menunggu giliran pelayanan administratif di Kantor Desa Nagrog.
“Saran saya bukunya ditambah, diperbanyak biar variatif dan gak bosen kalau pelayanan (publik) di kantor desa penuh,” ucapnya.
“Terus kalau bisa disediainnya buku bacaan yang dibanyakin untuk usia anak juga, soalnya biar warga yang bawa anak bisa sambil baca-baca, lumayan buat nambah wawasan,” lanjut Evi.
Tidak hanya Evi, hal senada disampaikan Heri Ramdani, warga RW14, Desa Nagrog. Dia berujar, supaya penyediaan buku bisa dilengkapi untuk kebutuhan masyarakat.
“Karena kurang kalau saya pribadi bagusnya ditambah buku-bukunya. Kemudian untuk buku bacaan orang dewasa juga bagus kalau ada,” imbuhnya.
Menurut Heri, penyediaan buku bagi kalangan usia dewasa itu, di antaranya bertemakan ilmu beternak dan bertani. Tujuannya, supaya bisa menambah pengetahuan teknis bagi warga Desa Nagrog.
“Masih banyak di sini (Desa Nagrog) yang profesinya bertani atau beternak, jadi bagusnya disediain juga buku-buku ilmu peternakan dan pertanian untuk tambah wawasan,” papar Heri.
Sementara itu, Pegiat Literasi Kota Bandung, Deni Rachman menuturkan, terkait penyediaan fasilitas literasi di tingkat desa menjadi salah satu upaya meningkatkan minat baca.