Rusaknya Ikon Perbatasan di Bandung Memprihatinkan, Sampah Hingga Aksi Vandalisme Seakan Diabaikan Pemerintah

JabarEkspres.com, CILEUNYI – Ikon perbatasan Kota-Kabupaten di daerah Provinsi Jawa Barat, tepatnya di pertengahan wilayah Cibiru, Kota Bandung dan Cileunyi, Kabupaten Bandung kondisinya memprihatinkan.

Tugu batas dua wilayah itu seakan tidak ada pemeliharaan, kurangnya perhatian dari pemerintah membuat ikon tersebut tampak merana.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang Tokoh Masyatakat Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Apih Jaja Dipraja, mengatakan bahwa melihat kondisi tugu yang tidak terawat itu dirinya merasa prihatin.

“Jujur, setelah saya melihat langsung ke kawasan tugu batas kota di Cibiru, (cukup) prihatin karena benar-benar merana dan dibiarkan tanpa disentuh dinas instansi terkait,” kata Apih, Selasa (19/7).

Menurutnya, pemeliharaan ikon perbatasan itu perlu dilakukan, sebab apabila melihat langsung di lapangan kondisi tugu tersebut cukup memprihatinkan.

“Selain cat sudah kusam dan berlumut, ditambah ada pohon mati dibiarkan serta coretan aksi vandalisme,” ujarnya.

“Bahkan huruf-huruf di kedua tugu (perbatasan) tersebut juga banyak yang rusak serta hilang,” lanjut Apih.

Apih sebagai pria aktif di lembaga masyarakat yang konsen di lingkungan dan pemerhati publik wilayah Kabupaten Bandung bagian Timur itu mempertanyakan peran pemerintah, sebab membarkan tugu perbatasan kian memprihatinkan.

“Mengapa dibiarkan merana? Ini berada di Jalan Nasional. Dilihat dari arah Barat ke Timur gerbangnya menuju Kota Bandung, Ibu Kotanya Jabar. Dari Timur ke Barat gerbangnya Kabupaten Bandung,” ucapnya.

Apih mengaku, untuk saat ini dirinya masih belum mengetahui secara detil siapa yang bertanggung jawab penuh terkait penataan dan pemelihataan ikon perbatasan tersebut.

Kendati demikian, Apih berharap, untuk pemeliharaan  dan penataan ikon peebatasan itu harus jadi perhatian Pemprov Jabar, Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung.

“Sekali lagi saya berharap Pemprov Jabar, Pemkab Bandung dan Pemkot Bandung segera turun tangan menata tugu tersebut,” imbuhnya.

“Apalagi dalam rangka mapag 17 Agustus mendatang, tugu batas kota harus genah, merenah, tumaninah (layak, nyaman dan tenang),” tambahnya.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat ikon atau tugu perbatasan Kota-Kabupaten Bandung itu cukup memprihatinkan.

Kurangnya perhatian dalam pemeliharaan aset tersebut, sangat jelas dari cat yang sudah tidak merata warnanya hingga lumut menempel di setiap sudut ikon perbatasan.

Tinggalkan Balasan