JabarEkspres.com, SUMEDANG – Yayasan Pendidikan Al Masoem di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang mulai gelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Humas Yayasan Pendidikan Al Masoem Bandung, Asep Abdul Halim menyampaikan, untuk aktivitas KBM para siswa dilakukan per 18 Juli 2022.
“Kalau untuk pengenalan lingkungan sekolah (PLS), di Al Masoem sudah dilakukan sebelumnya, jadi hari ini mulai KBM normal,” kata Halim kepada Jabar Ekspres, Senin (18/7).
Dia menjelaskan, untuk pengenalan lingkungan sekolah, Yayasan Pendidikan Al Masoem menyelenggarakannya selama 5 hari pada pekan lalu.
“Kita pelaksanaan KBM tatap muka ini masih menerapkan aturan prokes, jadi penggunaan masker masih diberlakukan untuk mencegah (paparan Covid-19),” papar Halim.
Diketahui, untuk aktivitas KBM tahun ini, Yayasan Pendidikan Al Masoem tingkat SMA mulai menerapkan sistem kurikulum merdeka dengan opsi mandiri berbagi.
“Karena di kurikulum merdeka itu diperbolehkan memilih metode dari 3 opsi yang pilihan (yang disiapkan pemerintah),” ujar Halim.
Adapun 3 opsi pilihan dalam kurikulum merdeka yang disiapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu adalah mandiri belajar, mandiri berubah serta mandiri berbagi.
“Di Al Masoem sendiri memilih yang mandiri berbagi karena melihat berbagai pertimbangan baik segi fasilitas, para guru pengajar dan siswanya,” ucap Halim.
Perbedaan 3 opsi tersebut yakni untuk kurikulum mandiri belajar penerapannya masih mengacu pada kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD), namun ditambahkan karakter kurikulum merdeka.
Adapun kurikulum merdeka dengan opsi mandiri berubah, ditekankan pada pembelajarannya yang menerapkan materi baru dari pemerintah yakni sistem serta contoh yang sudah ada penetapannya.
Sementara untuk kurikulum mandiri berbagi, pihak sekolah diberikan hak untuk menambahkan atau mengurangi bobot materi pembelajaran yang diterapkan bagi siswa.
“Ini jadi salah satu tantangan dalam penyelenggaraannya, karena ini kurikulum baru dan baru sekarang mulai kita terapkan,” imbuhnya.
“Pertimbangan Al Masoem pilih mandiri berbagi karena yang kita lihat dari kurikulum merdeka ini beberapa elemen sudah ada diterapkan oleh Al Masoem,” lanjut Halim.
Dia menjelaskan, selain pertimbangan yang matang, salah satu faktor dipilihnya opsi mandiri berbagi pada penerapan kurikulum merdeka itu, karena sebanyak 95 persen lebih guru atau pengajar sudah besertifikat.