JabarEkspres.com, BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung melakukan uji tera terhadap mesin di 81 SPBU afiliasi Pertamina di Kota Bandung. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah kecurangan volume bensin yang diterima oleh pelanggan.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, setelah melakukan pemeriksaan selama tiga hari, SPBU Kota Bandung terbebas dari kecurangan takaran mesin parkir oleh oknum petugas.
“Untuk wilayah Kota Bandung, kita melakukan pengawasan kemetrologian di 81 SPBU untuk melindungi konsumen dari kenakalan petugas SPBU. Seperti, contoh mengurangi volume dengan alat dalam dispenser yang seharusnya 20 liter menjadi 19 liter,” ujarnya saat dihubungi, Senin (18/7).
Ia menambahkan, selain memeriksa mesin parkir, pemantauan terhadap ketersediaan bahan bakar subsidi jenis Pertalite turut dilakukan. Elly menuturkan, ketersediaan bahan bakar tersebut aman dan tersedia.
“Hasilnya, dari 3 hari pemantauan mulai Rabu, Kamis, Jumat, melakukan pengawasan kemetrologian kebeberapa SPBU hasilnya pertalite aman. Distribusinya aman, tidak ada yang terganggu,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres dalam 2 hari terakhir, pembeli bahan bakar jenis Pertalite terpantau ada antrian yang cukup panjang. Antrian tersebut terjadi di beberapa SPBU kawasan timur Kota Bandung.
Menurut Elly, antrian tersebut dinilai wajar, mengingat saat ini mobilitas masyarakat kembali meninggi di tengah siswa-siswi yang mulai kembali bersekolah per hari ini.
“Terkait 2 SPBU daerah Bandung Timur, adanya antrian panjang itu normal. Karena semakin banyak juga yang akan keluar, contohnya sudah adanya anak sekolahan yang offline,” ungkapnya.
“Intinya, hasil pemantauan rutin stok Pertalite aman. Selain itu, jika ada bahan bakar jenis lain seperti Pertamax, Solar dan lainnya itu tercantum pada aplikasi khusus piihak Pertamina. Jadi, jika kosong atau langka bisa dilihat langsung secara cepat,” tandasnya.*** (Arv)
