”Semuanya ada enam seri, putaran pertama di gelar di Purwokerto, kedua di sini (Bandung), ketiga di Tulung Agung, putaran keempat di Cianjur, putaran kelima di Tangerang dan final di Semarang,” katanya.

Menurutnya, saat ini kejuaraan selalom seperti ini sudah mulai dikenal, bahkan sudah banyak regenerasi peslalom yang muncul dan mengikuti kejuaraan nasional.

”Karena memang kita sudah menyelenggarakan event ini lebih dari sepuluh tahun, kejuaraan slalom ini sudah mulai dikenal, regenerasi slalom sudah ada di kejuaraan nasional autokhana ini,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Perwakilan dari MLDSPOT Tries Pondang mengaku sangat bangga dan bersyukur karena putaran MLDSPOT Autokhana Championship Kejurnas Slalom 2022 putaran ke-2 bisa digelar di Kota Bandung.

”Ini mungkin kegiatan otomotif pertama di Kota Bandung, setelah dua tahun pandemi ini kita bisa melaksanakan lagi. Jujur, kita mau milih venue di Kota Bandung itu sulit, mungkin ini pilihan terbaik dari yang terbaik,” terangnya.

Menurutnya, di tahun ini ada perubahan lay out. Namun perubahan tersebut disambut baik oleh peserta. Bahkan beberapa di antaranya mengaku merasa nyaman dengan slalom area tahun ini.

”Untuk tempat penonton di sini juga lebih leluasa,” ujarnya.

Sedangkan, Peslalom Nasional Anjasara Wahyu mengaku, cuaca Kota Bandung menjadi salah satu kendala di kejuaraan kali ini. Sebab, perubahan cuaca yang selalu terjadi tiba-tiba.

”Pagi turun hujan sampai siang, lalu cuaca tiba-tiba panas, sementara di malam hari kering,” terangnya.

Dengan kondisi cuaca seperti itu, pihaknya pun jadi harus menyiapkan mobil secara ekstra. Sebab, untuk penggunaan kendaraan khususnya pada ban berbeda setting.

”Untuk ban kita ada setingan hujan, dan kemudian setingan kering lagi, nah di situ tantangannya sangat berat sekali karena kita balapan dengan tiga cuaca berbeda, ” ujar pria yang sudah lima kali merebut juara tingkat Asia itu. (adv/ziz)